Lowokwaru (malangkota.go.id) – Tim Apatte 62 Brawijaya Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) berhasil menorehkan prestasi di kancah kompetisi Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2018.
Bersaing dengan peserta dari 18 negara dengan 120 tim, kontingen mahasiswa FT-UB berhasil meraih peringkat empat.
Dalam kejuaraan se-Asia Pasifik yang berlangsung 7-11 Maret 2018 di Changi Exibhition Centre, Singapura ini kontingen FT-UB diperkuat 10 personel. Mereka adalah Dana Damara, Aang Junaidi, M Syifaudin, Tiara Shinta Raharkandhi, Dhio Bagus Prabowo, Tri Tiardi, Imam Mawardi, Andi Ikramullah, Andika Nurdiantono dengan dosen pembimbing Dr. Eng. Eko Siswanto, ST, MT.
Eko Siswanto mengungkapkan, mobil yang diikutkan pada SEM se-Asia Pasifik tahun ini bernama Marsela 3 Evo 1. Dari lima race yang dijalani, hasil terbaik yang didapatkan yaitu 93,5 km/kwh.
“Pencapaian ini meningkat dari pencapaian tahun lalu yang masih berada di urutan ketujuh, dan saat ini ada di peringkat empat di kategori yang sama,” jelas Eko, Rabu (14/3).
Shell Eco Marathon adalah sebuah kompetisi global yang diadakan oleh salah satu raksasa bisnis bahan bakar, Shell. Program ini memberikan tantangan kepada siswa dari seluruh dunia untuk merancang, membangun, dan mengemudikan kendaraan hemat energi karya sendiri.
“Tahun ini lebih dari 120 tim dari 18 negara Asia Pasifik turut bertanding di kompetisi yang merupakan puncak acara Make the Future Singapore, festival gagasan dan inovasi. Ini menjadi media yang bagus bagi para mahasiswa untuk bisa terus mengembangkan diri,” imbuhnya.
Acara ini mencakup dua kompetisi, yaitu traditional mileage challenge, dimana tim berkompetisi untuk merancang kendaraan dengan jarak tempuh terjauh dengan jumlah bahan bakar terkecil. “Sedangkan pada mileage challenges ada dua kategori untuk dipilih tim, Prototype dan UrbanConcept,” jelasnya lebih lanjut.
Kategori prototype, tim ditantang untuk merancang kendaraan futuristik dan aerodinamis, sementara UrbanConcept menampilkan kendaraan yang ekonomis dan inovatif yang menyerupai mobil biasa di jalanan.
Setiap tim bersaing berdasarkan sumber energi yang mereka pilih, yaitu bahan bakar internal (bensin, solar, etanol/biofuel), baterai-listrik, atau hydrogen fuel cell. (cah/yon)