Surabaya – Perjalanan darat lebih dari dua jam sudah jadi pertimbangan tersendiri bagi turis mancanegara untuk berkunjung ke destinasi wisata. Maka perjalanan Surabaya-Malang yang kini bisa lebih dari tiga jam menjadi kurang produktif untuk perspektif pengembangan wisata dan menggaet strategi pasar pariwisata.
Saat membuka acara ‘Collaborative Destination Development’ yang digelar PT. Angkasa Pura di Hall Hotel JW. Mariot Surabaya, Senin (14/5), Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo mendesak Kementerian Perhubungan RI untuk meningkatkan status Bandara Abdurrachman Saleh Malang dan Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional.
Pemerintah Provinsi Jatim, disampaikan Soekarwo juga sudah mengusulkan ke Presiden dan sudah mendapat lampu hijau, demikian juga ke KSAU, termasuk kajian dari Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub juga positif, karena runway Bandara Abdurrachman Saleh sudah lebih 2.500 meter dan sudah memiliki sistem untuk pengendalian penerbangan malam hari. “Tinggal (di tangan) Menteri Perhubungan (untuk menyetujui),” kata pria yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut.
Ditambahkannya, tidak bisa untuk menggaet target kunjungan satu juta wisata luar negeri di Jatim pada tahun 2025 hanya ditumpukan pada Bandara Juanda. “Angkasa Pura sebagai bagian dari Kementerian Perhubungan saya minta juga ikut mendorong kemajuan, peningkatan peran, dan status bandara daerah,” pesan Pakde Karwo.
Ditegaskannya, peningkatan status bandara ini tidak perlu menunggu 2025. “Begitu Kemenhub memberi restu, maka target kunjungan wisata ke Jawa Timur akan melonjak drastis,” sambungnya lagi.
Optimisme yang juga ditegaskan Pjs Walikota Malang Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT. “Kalau melihat data kunjungan wisatawan ke Kota Malang yang terus naik dari tahun ke tahun, saya optimis peningkatan sektor wisata bagi pilar perekonomian. Tahun 2016 kunjungan wisatawan ke Kota Malang sebanyak 3.996.609 wisatawan dengan rincian 3.987.074 wisatawan nusantara dan 9.535 wisatawan mancanegara. Tahun 2017 naik menjadi 4.914.910 wisatawan, meliputi 4.902.946 wisatawan nusantara dan 11.934 wisatawan mancanegara,” terang Wahid.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si yang ikut mendampingi Pjs. Walikota Malang menambahkan jika untuk tahun 2018 ini Kota Malang menargetkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara sebanyak 4,2 juta wisatawan dan untuk wisatawan mancanegara sebanyak 15.000 wisatawan.
Di tempat yang sama Gubernur Soekarwo juga mengimbau dan mengajak masyarakat Jawa Timur untuk tidak takut dan gentar terhadap aksi aksi teror yang sedang melanda. “Kita sangat prihatin, berduka dan juga marah atas aksi yang terjadi. Apalagi dalam aksi itu juga mengajak anak-anak, sungguh peristiwa yang sangat sadis. Tapi kita tidak boleh gentar, kita tidak boleh takut karena itu yang diharapkan dari aksi-aksi itu,” ajaknya.
Dikatakannya, (image) ekonomi sangat ditentukan oleh persepsi dan belum tentu fakta. Aksi ini juga mengarah ke sana agar muncul persepsi ketidakamanan, ketidaknyamanan sehingga menimbulkan (panik) ekonomi yang tidak baik. Oleh karenanya saya titipkan kobarkan semangat tidak takut dan mari bersama perangi aksi aksi teror,” pesannya lagi.
Devi Suraji, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT. Angkasa Pura menambahkan, gairah wisata yang juga penopang pertumbuhan ekonomi tidak hanya ditopang oleh kemampuan daerah dalam mengembangkan atraksi, aksesibilitas dan amenitas (sarana penunjang wisata), tapi juga perlu ditopang faktor security dan safety.
“Oleh karenanya saya sepakat dengan Pak Gubernur, Jawa Timur saya percaya secara sistemik mampu membangun itu. Yang dihadapi (teror) sekarang adalah adanya upaya untuk membangun persepsi negatif, karena kita semua harus bersepakat untuk menyatakan tidak takut,” imbuh Devi.
Secara khusus, kata Devi, sebagai wujud kepercayaan dan keyakinan kepada Jawa Timur, PT. Angkasa Pura I yang membawahi 13 bandara akan mendorong maskapai untuk menambah rute penerbangan dari dan ke Jawa Timur.
Acara dengan mengambil tema ‘Developing of Tourism in East Java Preparing for Welcome to Presence of One Million Foreign Tourist Arrival in 2025′ menghadirkan Walikota/Bupati (atau yang mewakili), Kadisbudpar dan Kadishub Kota/Kabupaten, Asosiasi Bidang Pariwisata dan Travel, Perwakilan Maskapai, dan Badan Pertimbangan Pariwisata Daerah Jawa Timur. (say/yon)