Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota Malang menerima Tim Penghargaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Kamis (18/10).
Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko, Sekretaris Daerah Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, Kepala DPUPR Kota Malang Ir. Hadi Santoso menerima tim dari Kementerian PUPR RI yang dikoordinatori oleh Staf Ahli Menteri Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Kementerian PUPR Ir. Baby Setiawati Dipokusumo, M.Si beserta tim penilai penghargaan.
Perjumpaan tersebut diawali dengan sambutan dari koordinator Tim Penghargaan Kementrian PUPR Ir. Baby Setiawati Dipokusumo, M.Si.
Disampaikannya bahwa maksud dari Penghargaan PUPR 2018 ini adalah memberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) yang telah melaksanakan dan berinovasi dalam menyelenggarakan infrastruktur PUPR sebagai praktik, serta sebagai salah satu wujud dari perhatian dan apresiasi Pemerintah Pusat kepada Pemda.
Tujuan diberikannya penghargaan ini, dijelaskannya adalah untuk mendorong dan memotivasi Pemda agar lebih meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur PUPR, memotret kinerja Pemda dalam pembangunan PUPR dalam rangka memudahkan pemerintah pusat melakukan perencanaan dan pembinaan secara nasional, meningkatkan sinergi pembangunan infrastruktur PUPR antar Pemda dan pemerintah pusat, dan secara bertahap penghargaan PUPR dijadikan branding ke-PUPR-an.
“Suatu hal yang membanggakan bagi Kota Malang masuk dalam dua dari tiga nominasi penghargaan Kementerian PUPR 2018 yaitu kategori waste to energy dan kategori inovasi penerapan teknologi dan penyelenggaraan infrastruktur PUPR. Saya berharap prestasi yang telah diraih Kota Malang ini akan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia,” harapnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko dalam sambutannya menyampaikan bahwa visi dari Kota Malang adalah menjadi kota yang bermartabat. Bermartabat pada hakikatnya adalah perwujudan dan implementasi dari kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah, kepada masyarakat yang dipimpin.
“Makna bermartabat merujuk pada sebuah nilai harga diri kemanusiaan, yang memiliki arti kemuliaan,” jelasnya.
Translasi riil dari Kota Malang bermartabat, lanjut Edi, adalah keinginan mencapai Kota Malang di masa depan, yang bisa disebut The Future of Malang yang meliputi enam konsep, yakni Malang City Heritage, Malang Creative, Malang Role Model Services, Malang 4.0, Malang Halal, dan Malang Nyaman.
“Hari ini adalah hari ke-25 kepemimpinan kami, dan Pemerintah Kota Malang akan terus berkomitmen untuk terus berinovasi dalam rangka mewujudkan visi kota bermartabat. Insyaallah juga akan mendukung Nawa Cita, agenda nasional 100-0-100, maupun pencapaian agenda global pembangunan berkelanjutan,” serunya.
“Prinsip kami, keberhasilan era terdahulu akan kami pertahankan dan yang belum optimal akan kami tingkatkan bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan kota,” sambung pria yang akrab disapa Bung Edi itu. (say/yon)