Blimbing (malangkota.go.id) – Sarasehan Peringatan Hari Koperasi ke-72 Tahun 2019 ‘Kebijakan Sinergisme Bisnis Koperasi dan UMKM Dengan Pasar Modern Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Anggota Masyarakat’ digelar di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (24/7/2019). Sarasehan ini dihadiri oleh 300 orang dari koperasi dan UKM (Usaha Kecil Mikro) di wilayah Kota Malang.
Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang Dra. Tri Widyani P., M.Si mengungkapkan bahwa koperasi sekarang ini sudah berkembang pada koperasi kekinian atau milenial. “Melalui kegiatan ini diharapkan ke depan targetnya seluruh koperasi di Kota Malang dinyatakan sehat,” harapnya.
Tri Widyani menyebutkan gerakan koperasi di Kota Malang saat ini sudah menggeliat. “Dari dua tahun terakhir ini yag mengikuti RAT (Rapat Anggota Tahunan) sudah bertambah menjadi sekitar 200 koperasi, dulunya hanya separuh saja,” jelasnya.
Sarasehan yang digelar dalam rangka Hari Koperasi ke-72 ini disebutkan Yani, demikian Tri Widyani akrab dipanggil, ada beberapa rangkaian. Setelah sarasehan ini digelar akan ada jambore koperasi.
“Kita sudah dua tahun ini melaksanakan jambore koperasi dalam rangka supaya untuk kader-kader koperasi dari sekolah, mahasiswa mulai ngeh koperasi, mulai menyenangi, dan mau berkoperasi, karena tanpa ada kaderasi, maka akan putus tongkat estafetnya,” bebernya.
Yani mengatakan aktivitas koperasi jangan hanya tentang simpan pinjam saja, tetapi bagaimana koperasi itu mau mengembangkan unit usahanya. “Syukur alhamdulilah satu tahun ini mulai menggeliat unit usaha yang ada di koperasi-koperasi. Ini tidak luput dari kerjasama kita bersama, berbagai OPD terkait, dan Dekopin (Dewan Koperasi Indonesia) yang selama ini bersama-sama turun untuk melakukan pembinaan koperasi menjadi koperasi yang sudah mengarah ke unit usaha,” imbuhnya.
Sementara itu Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji yang hadir didampingi Wakil Wali Kota Malang dalam sambutannya mengucapkan selamat Dirgahayu Koperasi yang ke-72 serta memberikan apresiasinya atas digelarnya sarasehan kali ini.
“Kita harus ingat perjuangan Bung Hatta untuk menguatkan ekonomi kerakyatan. Kita perlu refleksi, introspeksi, sinergi dan penguatan di kelembagaan maupun institusi-institusi guna menguatkan apa yang namanya koperasi,” ucapnya.
Jika berbicara terkait perekonomian, menurut Sutiaji maka harus berbicara digitalisasi. “Maka seharusnya yang harus kita rambah bukan eksistensi koperasi, yang seakan-akan koperasi itu hanya utusan orang tua dan tentang simpan pinjam, tapi bagaimana koperasi bisa kuat, mengakar menjadi akar budaya ekonomi bangsa, dan harus sesuai dengan kebutuhan saat ini dan kekinian,” terangnya.
Sutiaji juga menyebutkan bahwa cara merawat NKRI adalah dengan bagaimana menguatkan eksistensi perekonomian Indonesia yang dijawab dengan koperasi. “Inilah yang harus kita kuatkan bersama-sama. Kalau tidak kita, siapa lagi,” tegasnya.
Wali Kota Malang menyebutkan salah satu koperasi mahasiswa di Kota Malang telah menjadi contoh koperasi yang telah merambah ke dunia milenial.
“Hidup di Indonesia ini yang kita kuatkan adalah kegotongroyongan. Ekonomi gotong royong yang ada adalah di koperasi. (adt/yon)