Blimbing (malangkota.go.id) – Di hari kedua lomba burung perkutut di lapangan Yon Armed Kostrad Divisi 2, Kota Malang pada hari kedua, Minggu (28/07/2019) yang melombakan kategori burung perkutut dewasa senior dan yunior diiikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Hari kedua lomba burung perkutut dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-62 P3SI ini tak kalah meriah dengan hari pertama. Sebelumnya, ratusan burung perkutut berjenis piyik dari kategori senior, yunior dan hanging berlangsung meriah.
Dalam kejuaraan berskala nasional ini, Ketum Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI), Mayjen TNI (Purn) Zaenuri Hasyim hadir di tengah-tengah peserta lomba.
Menurut dia, lomba kali ini sangat meriah dan persaingan antar peserta cukup tinggi, karena burung-burung yang dilombakan kualitasnya diatas rata-rata semua. Ditambahkan mantan Pangdam III Siliwangi Bandung itu, pecinta atau peternak burung perkutut dari waktu ke waktu bertambah cukup pesat, sehingga wajar kalau di setiap kali ada lomba persaingan sangat berat.
Dari even seperti ini, Zainuri berharap bisa memiliki dampak positif yang tinggi ke sektor lain, seperti ekonomi kerakyatan.
Pria berkacamata itu mencontohkan, dari even nasional seperti ini pelaku usaha seperti penjual berbagai makanan dan perlengkapan lain atau pernak-pernik untuk burung perkutut akan meraup untung banyak dari barang-barang yang dijual.
Penjual aneka makanan, baju, celana dan topi yang bernuansa lomba burung juga akan terjual laris manis. Disisi lain, terang Zainuri, dengan datangnya peserta dari berbagai daerah, tentu mereka akan menginap di hotel dan bahkan akan berwisata, baik wisata alam maupun buatan.
“Dari sinilah sektor pariwisata akan turut terdongkrak dan akan memberi pemasukan lebih besar bagi pemerintah daerah. Hal-hal seperti ini yang akan terus didorong dan dikembangkan oleh pengurus P3SI, sehingga dari lomba seperti ini, bagi pemenang lomba nantinya burung peliharaannya yang menjadi juara juga akan terjual sangat mahal,” imbuh Zainuri.
Hingga saat ini, sambung dia, kepengurusan P3SI setidaknya sudah ada di 17 provinsi atau pengurus wilayah dan 82 pengurus daerah atau setingkat kabupaten-kota di Indonesia. “Jumlah ini akan terus bertambah seiring juga terus membludaknya pecinta dan peternak burung perkutut dari berbagai daerah,” tuturnya.
Yang tak kalah penting, kata Zainuri, P3SI saat ini sedang merancang sentra perkutut di Madura dan progresnya hingga kini cukup baik. Dipilihnya Madura, selain pecinta perkutut dari daerah tersebut luar biasa dan orang-orangnya terkenal ulet, suhu panas juga menjadi pertimbangan utama. “Burung perkutut akan berkembang bagus di suhu panas dan Madura merupakan daerah yang tepat,” pungkasnya. (say/yon)