Klojen (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang Dra. Tri Widyani Pangestuti, M.Si serta Kepala Bagian Humas Setda Kota Malang Muhammad Nur Widianto, S.Sos menghadiri pembukaan DiLo Hackathon Festival 2019, Sabtu (24/8/2019).
DiLo Hackathon Festival 2019 ini digelar selama dua hari, mulai digelar pada Sabtu (24/8/2019) sampai Minggu (25/8/2019) di Digital Lounge (DiLo) Jl. Basuki Rahmad no. 7 – 9 Malang.
Hacking dan marathon adalah dua buah frasa yang memunculkan istilah Hackathon. Hackathon adalah saat berkumpulnya pelajar, pendidik, penggiat teknologi, penggiat IT, dan praktisi industri teknologi untuk membangun website, aplikasi, games, Internet of Things (hacking) yang menjadi solusi masalah tertentu.
Pembuatan aplikasi ini dilakukan di tempat hackathon dengan waktu yang sangat singkat, yakni 12- 48 jam alias marathon.
Wali Kota Malang pada kesempatan ini memberikan motivasi kepada 17 tim yang mengikuti DiLo Hackathon Festival 2019. Ia berharap agar aplikasi yang nantinya dihasilkan oleh para peserta dapat digunakan untuk mendorong pembangunan di Kota Malang, termasuk juga turut serta mendukung Kota Malang sebagai Smart City.
Tahun 2020 Kota Malang ingin menjadi Kota Digital. Lewat program Malang Digital Creative City yang sudah berjalan satu tahun belakangan, Pemerintah Kota Malang melakukan berbagai langkah progresif dan inovatif.
“Untuk itu, kegiatan ini dirasa cukup positif dalam rangka memunculkan bibit-bibit baru generasi muda yang mahir membuat aplikasi digital,” jelas Sutiaji.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini kita dituntut untuk mampu melakukan berbagai kegiatan dengan basis digital dalam rangka menyongsong era industri 4.0.
Bukan hanya itu, sebagai warga Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa kita juga harus turut serta mewujudkan program Malang 4.0 dimana pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Kota Malang mencapai 5,72 persen dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 80,3 persen. Dengan jumlah penduduk 904.346 jiwa, Malang akan terus berusaha mengakrabkan masyarakatnya dengan industri 4.0.
Sutiaji mengungkapkan bahwa Perguruan Tinggi, Lembaga Keterampilan dan Pelatihan, Program Peningkatan Kapasitas SDM di pemerintahan, kurikulum pendidikan formal didorong ke arah penciptaan generasi SDM yang memiliki karakter sekaligus skill kreatif. (Ts)