Berita

Kominfo Kota Malang Gelorakan Kota Kreatif

Blimbing, MC – Menyongsong HUT ke-102 Kota Malang sekaligus gelaran Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2016 yang digelar di Kota Malang, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang menggelar dialog interaktif dengan tema ‘membangun Kota Kreatif’ di aula Kantor Kecamatan Sukun, Rabu (23/3).

Narasumber yang didatangkan yaitu dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang dan juga dari Malang Creative Fusion (MCF). Para peserta diaolg terdiri dari pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah_red), perwakilan dari LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan), Badan Keswadayaan Masyarakat.

Dalam dialog yang juga dihadiri Danramil serta Kapolsek Blimbing ini banyak tergali berbagai informasi dan ide bagaimana mengembangkan Kota Malang, terutama bagaimana mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan didukung teknologi informasi yang handal.

Inisiator Malang Creative Fusion (MCF) Vicky Arief mengungkapkan jika apa yang dilakukan Dinas Kominfo Kota Malang ini sangat bagus. Dari kegiatan ini pemerintah, pengusaha, segenap komunitas, dan akademisi di Kota Malang bisa saling berdiskusi, dan berdialog bagaimana membangun Kota Malang agar bisa semakin kreatif.

“Komunitas, pemerintah, pengusaha dan akademisi tidak bisa berjalan sendiri-sendiri untuk bisa meraih kesuksesan. Perlu kolaborasi bersama untuk bersama menjembatani,” jelas Vicky, Rabu (23/3).

Adanya pertemuan dan dialog interaktif seperti di Kecamatan Blimbing ini bisa menjadi ajang yang bagus bagi segenap stakeholder untuk memikirkan bagaimana memajukan dunia usaha di Kota Malang. Pasalnya dengan semakin berkembangnya dunia usaha yang ada, tentu ke depannya akan semakin mengangkat citra Kota Malang.

“Untuk meraih kesuksesan tidak bisa dilakukan dengan instan, perlu diciptakan sebuah ekosistem yang kondusif di Kota Malang agar sektor dan potensi yang ada di kota ini bisa berkembang dengan maksimal,” tegas Vicky.

Vicky menambahkan, Kota Malang memiliki lebih dari 1.000 lebih pelaku UKM dan lebih dari 50 perguruan tinggi, ini merupakan suatu potensi yang luar biasa. Jika semua bisa dikolaborasikan tentu menjadi kekuatan yang sangat dahsyat.

Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian ILMETA dan IATT Disperindag Kota Malang, M. Syailendra mengungkapkan, untuk mewujudkan Kota Malang yang kreatif, inovatif dan berkelanjutan, dibutuhkan sebuah proses. Dibutuhkan sebuah kolaborasi yang baik antara segenap elemen yang ada di Kota Malang untuk mau duduk bersama bagaimana mengembangkannya.

“Kita harus memiliki ide dan gagasan, juga produksi sebaik mungkin agar apa yang kita produksi memiliki nilai tambah,” tegas Syailendra.

Syailendra mencontohkan makanan bakso yang tentu sudah umum dan identik dengan Malang. Tetapi bakso itu bisa dikreasikan menjadi bakso bakar, bakso tuna, ada keripik bakso. Dengan kreasi hal-hal kecil saja sudah bisa menjadi sebuah dagangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. “Kreasi-kreasi ini tentu bagus jika bisa terus dikembangkan,” tegas Syailendra. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content