Berita

Upaya Menguatkan dan Mewujudkan Smart City

Klojen (malangkota.gi.id) – Kota Malang terus berupaya untuk menguatkan label Kota Pintar (Smart City), seperti peningkatan pelayanan hingga pelayanan berbasis daring. Program Smart City ini juga menjadi sasaran penilaian dari sejumlah kementerian.

Sambutan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji

Hingga saat ini, di Pemerintah Kota Malang sudah ada sekitar 15 dari 22 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sudah menerapkan pelayanan yang berbasis daring. Beberapa OPD itu antara lain Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Disbudpar dan Badan Lingkungan Hidup.

Beberapa hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang Dra. Tri Widyani P., M.Si dalam acara Sosialisasi dan Bimtek Smart City yang digelar di Hotel Aria Gajayana, Kamis (26/09/2019) . Dari 15 OPD tersebut, disampaikannya bahwa pelayanan tiga OPD sudah terintegrasi dengan OPD lain dan bahkan dengan Wali Kota Malang.

“Tiga OPD itu yaitu BP2D, Dinas Pendidikan dan Dispendukcapil. Hingga akhir tahun ini, setidaknya akan ada lima OPD lagi yang akan melakukan hal serupa. Selaku dinas pemacu, maka ke depan Dinas Kominfo akan mendorong OPD lain agar memaksimalkan pelayanannya daring,” imbuh Yani.

Ditambahkannya, nantinya juga akan reward and punishment dari Wali Kota Malang bagi OPD yang kinerjanya maksimal. “Dari Dinas Kominfo setiap tahun selalu digelar AIKID sebagai bentuk apresiasi bagi OPD yang pelayanan dan kinerjanya diatas rata-rata,” urai perempuan berhijab itu.

Terkait hal tersebut, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan bahwa ke depan kinerja OPD harus lebih baik lagi. Bagi yang kinerjanya rendah, terang dia, pasti akan ada punishment, seperti pengenaan rompi hitam bagi ASN yang bekerja kurang baik dan akan dipasang bendera hitam di OPD yang serapan anggaran dan produktivitasnya rendah.

“Perwal tentang hal itu masih kita susun dan dalam waktu dekat akan segera diberlakukan. Selama ini mungkin hanya ada reward dan banyak terkadang institusi yang mengabaikan punishment. Sebenarnya keduanya merupakan satu kesatuan, karena apa pun yang kita kerjakan akan dimintai pertanggungjawaban,” jelas pria berkacamata itu.

Apa yang disampaikankan Wali Kota Malang itu pun direspons baik oleh Widyaiswara Ahli Utama Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Heri Abdul Aziz yang juga merupakan tim pembimbing smart city bagi Kota Malang.

“Kita jangan hanya melihat rompi hitamnya dari sisi negatif saja. Pada dasarnya, saat kita berprestasi pasti akan ada apresiasi, dan sebaliknya. Menurut saya itu wajar dan pantas,” tukasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content