Klojen (malangkota.go.id) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Otoritas Jasa Keuangan dan Pemkot Malang memberikan pedampingan bagi kaum muda yang digelar di Café Loteng Kota Malang, Kamis (10/10/2019).
Melalui gelaran Pojok Literasi – Merencanakan Keuangan Milenial, para kaum muda ini didorong dan akan difasilitasi untuk menjadi technopreneur.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary menyampaikan bahwa masa depan Indonesia ditentukan oleh generasi saat ini.
“Maka dari itu, sebagai generasi penerus bangsa harus kreatif dan inovatif, terutama dalam memanfaatkan berbagai kecanggihan teknologi informasi,” imbuhnya.
Semua itu tidak bisa lagi di tunda dan harus dimulai sejak saat ini. Berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa jangan menjadi satu alasan untuk tidak berkreasi, karena sudah banyak kaum muda yang sukses dan memanfaatkan teknologi. Seperti para pemilik jasa jual beli daring ternama yang bisa dijadikan acuan atau pemicu untuk maju bagi kaum muda saat ini.
Begitu juga dengan perencanaan keuangan yang akan menjadi faktor penentu masa depan, dikatakannya tidak bisa diabaikan.
“Sebagai kaum muda kreatif juga jangan selalu berharap menjadi pegawai dan meminta uang kepada orang tua, karena kedua hal itu akan membunuh kreativitas dan pola pikir,” tegasnya.
Di tahun 2020, imbuh Septriana, Pemerintah menargetkan pemasukan negara dari sektor ekonomi digital sebesar USD 130 miliar atau setara dengan Rp1.979 milyar. Jika target itu terealisasi dengan baik, maka Indonesia akan berdiri sejajar dengan negara maju yang lain.
“Maka dari itu berbagai pihak seperti pemerintah daerah harus memfasilitasi kaum muda untuk menjadi pengusaha muda mandiri,” sambungnya.
Pernyataan serupa disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji yang saat itu juga didapuk membuka acara Pojok Literasi. Menurutnya, sesuai tuntutan zaman, tak hanya kaum muda, tapi semua warga saat ini dituntut lebih kreatif dalam hal apapun.
“Kemajuan teknologi informasi sudah luar biasa. Jadi bagi yang tidak mengikuti perkembangannya dan tidak terlibat langsung, maka akan hanya menjadi penonton. Maka dari itulah, setiap orang harus kreatif agar bisa jadi pemain, dan memenangi kompetisi,” pungkas Sutiaji. (say/yon)