Artikel

Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional 2019 Digelar di UMM

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2019 di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dibuka pada hari Jumat (11/10/2019). Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) Dr. Didin Wahidin, M.Pd membuka secara langsung gelaran tahunan yang memperebutkan Piala Bergilir KKCTBN 2019.

Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI Dr. Didin Wahidin, M.Pd meninjau stan peserta lomba

Dikatakan Didin, sejak dulu Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan 17.500 lebih pulau dan disatukan oleh laut yang demikian luas. Maka kemudian, kapal menjadi sesuatu yang memiliki nilai strategis bagi negara kita.

Oleh karena itu, tentu KKCTBN 2019 ini juga memiliki posisi yang strategis dalam rangka menjaga kedaulatan bangsa, baik airnya maupun di permukaan airnya,” imbuhnya.

Melalui kontes ini, Didin mengajak para peserta untuk mengambil makna dari setiap proses perlombaan. Pertama, makna untuk saling belajar tentang ilmu seputar perkapalan.

“Dalam kesempatan kali ini kita juga mengembangkan kapal-kapal cepat yang lain, dalam bentuk, teknologi dan ragam teknologi yang kelak akan menyatukan kehebatan kita dalam wujud kapal-kapal yang bisa menjaga kedaulatan bangsa,” sambungnya.

Makna yang kedua, terang Didin, adalah pengembangan karakter, dan diantaranya adalah karakter untuk siap menang dan siap kalah.

“Ketiga, bagaimana agar para peserta rasa nasionalismenya terbangun. Keempat, penyelenggaraan KKCTBN ini merupakan upaya bersama mencoba menjadikan Indonesia berada pada jajaran depan pada pengembangan teknologi yang seharusnya dilakukan dalam rangka menghadapi era Revolusi Industri 4.0 ini,” jelasnya.

Sementara itu Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd dalam sambutannya mengungkapkan, diamanahinya gelaran bergengsi ini kepada Kampus Putih UMM harus diambil makna bahwa event ini adalah satu titik awal dalam rangka mengembangkan teknologi, khususnya di bidang perkapalan.

“Khususnya kepada para peserta, jangan dianggap kegiatan ini sekadar mencari nomor satu, nomor dua. Jadikan kontes ini untuk mengembangkan minat,” kata Fauzan.

Kembali ditegaskan Fauzan, KKCTBN merupakan satu momen strategis untuk mengembangkan minat dan bakat yang mahasiswa miliki. Siapa tahu, saat ini saudara menjadi mahasiswa, tujuh atau mungkin sepuluh tahun mendatang saudara juga akan menjadi leader-leader di bidang perkapalan.

Apa yang didasari oleh minat dan bakat, insyaallah melajunya akan melebihi lajunya kapal yang akan berlomba,” yakinnya.

Di event yang diikuti 30 perguruan tinggi ini ada tiga kategori yang diperlombakan. Pertama, Kapal Kendali Otomatis. Di kategori ini, kapal didesain dan dibangun dengan piranti lunak elektronik otomatis atau sensor warna. Kedua, Kapal Cepat Listrik dengan Sistem Kendali Jauh. Kapal ini menggunakan baterai sebagai sumber tenaga penggerak dengan bantuan remote control. Terakhir, Kapal Cepat Berbahan Bakar dengan Sistem Kendali Jauh.

“Penilaian kontes KKCTBN ini dilakukan terhadap setiap kategori dengan beberapa kriteria. Selain ditentukan berdasarkan waktu tercepat, pertimbangan dalam penilaian juga berupa manuver kapal dalam setiap rintangan pada lintasan. Ada pula penghargaan bagi desain kapal terbaik,” terang dosen Fakultas Teknik UMM Dr. Nur Subeki, ST, MT selaku Ketua Pelaksana KKCTBN 2019.

Setiap kategori kontes prototipe kapal memiliki misi dan tantangan yang berbeda-beda. Secara umum kemampuan menyelesaikan misi dan tantangan tersebut dapat diukur melalui kecepatan dan kemampuan bermanuver.

“Misi dan tantangan tersebut diterjemahkan ke dalam lintasan yang harus dilalui oleh setiap kapal dalam setiap kategorinya,” ungkap Subeki yang juga tengah menjabat Wakil Dekan III Fakultas Teknik UMM.

Daya kreasi mahasiswa dalam KKCTBN 2019 ini tidak hanya mencakup desain badan kapal yang baik dari segi performance dan manuver, tetapi juga mencakup perencanaan sistem penggerak, sistem navigasi yang handal, dengan memperhatikan keselarasan faktor teknis lainnya (engine matching). Dengan demikian segala kreativitas peserta dalam kontes yang dimaksud akan melibatkan beberapa disiplin ilmu teknik yang saling berkaitan. (say/hms/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content