Lowokwaru (malangkota.go.id) – Kebersamaan semua elemen hendaknya jangan hanya dijadikan slogan belaka, namun harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercipta persatuan dan kerukunan yang kuat. Seperti bersatunya TNI dan rakyat, pemerintah dengan seluruh lapisan masyarakat dan lain sebagainya, hendaknya benar-benar nyata dan dapat dirasakan bersama.
Beberapa hal itulah yang disampaikan Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Kol. Inf. Zainuddin menjadi pemateri dalam Dialog Kebangsaan dan Silaturahmi yang digelar di Aula Kantor Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Malang, Senin malam (21/10/2019). Dalam menguatkan persatuan dan ukuwah ini, terangnya, pemuda harus menjadi pelopor dan yang terdepan, sehingga peran kaum muda berdampak positif bagi masyarakat.
“Pemuda juga harus berfikir positif dan mengikuti perkembangan teknologi informasi, terutama di era yang serba canggih atau yang biasa disebut sebagai era 4.0 ini. Kaum muda pun harus mampu menangkal radikalisme, terorisme dan tindakan sejenis lainnya, sehingga perannya juga turut menjaga keutuhan NKRI,” imbuh Danrem 083.
Lebih jauh Danrem Zainuddin mengatakan, sudah bukan jamannya lagi pemuda terjebak dalam penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, tawuran dan tindakan intoleransi lain.
“Pemuda saat ini harus menatap masa depan yang lebih cerah dan lebih baik, serta memiliki akhlak mulia, demi masa depan bangsa ke depan,” sambungnya.
“Dengan demikian, Indonesia akan menjadi bangsa yang bermartabat dan mampu bersaing dengan negara-negara maju dalam berbagai bidang. Kunci utama dari semua itu adalah bagaimana pemuda suatu negara,” urai Danrem.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Malang, Dr. Abdul Haris, MA mengamini apa yang disampaikan oleh Danrem Zainuddin. Menurutnya, dengan acara seperti ini, juga akan mengigatkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia di masa lalu, dimana Muhammadiyah juga memiliki peran besar dalam mengusir penjajah.
“Kami berharap akan timbul semangat perjuangan dan nasionalisme yang tinggi di kalangan kaum muda Muhammadiyah ini, guna mencetak serta melahirkan generasi yang berkemajuan. Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Muhammadiyah dan juga sebaliknya,” pungkas Haris. (say/yon)