Klojen (malangkota.go.id) – Sebagaimana kota/kabupaten lain di Indonesia, permasalahan sampah dan cara pengelolaannya masih menjadi kendala. Terkait hal tersebut, berbagai upaya sudah dilakukan oleh Kota Malang, seperti dengan banyak bermunculannya bank sampah dan memberi kesadaran kepada masyarakat agar tidak membuang sampah disembarang tempat, sehingga tidak menimbulkan masalah baru, seperti halnya banjir dan rusaknya ekosistem.
Upaya lain adalah dengan merevitalisasi TPA, dan menjadikan TPA sebagai tempat yang ramah lingkungan, dimana dalam program ini Pemkot Malang bekerja sama dengan Kementerian PUPR serta mendapat program hibah dari negara Jerman. Untuk percepatan program dan merealisasikannya, pada Jumat (07/02/2020) telah digelar forum khusus di Hotel Aria Gajayana Malang dimana pihak terkait melakukan diskusi secara serius.
Dalam acara bertajuk pertemuan koordinasi kesiapan Kota Malang dalam operasionalisasi TPA ini, dari Pemkot Malang dihadiri oleh Sekda Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH dan Kepala DLH Kota Malang Rinawati. Selain dari Kementerian PUPR, perwakilan dari Jerman sebagai negara donor juga hadir sehingga gelaran tersebut berlangsung gayeng.
Disampaikan Sekda Kota Malang, kali ini pihaknya membahas operasionalisasi TPA yang ditargetkan selesai pada Juli 2020 nanti serta terkait pemahaman bagi DLH dan Pemkot Malang mengenai berbagai hal yang harus dipahami seputar kelanjutan pengelolaan TPA. “Selain itu juga dibahas bagaimana cara pengoperasionalannya agar lebih memenuhi kaidah-kaidah pengelolaan yang lebih baik dan benar,” imbuhnya.
Untuk operasionalisasinya, Wasto mengungkapkan bahwa setiap tahun diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp18 milyar hingga Rp19 milyar dan besarnya biaya nantinya pada proses pembangunan. “Maka dari itu dari Kementerian PUPR melakukan pendampingan dan turun tangan dalam pengelolaan TPA ini. Untuk anggaran operasionalnya dari Pemkot Malang masih bisa mengatasinya, dan akan dialokasikan di APBDP,” tegasnya. (say/yon)