Klojen (malangkota.go.id) – Berbagi menjadi spirit dalam In House Training cara cepat peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang digelar Mas’ud Said Institute (MSI) di Savana Hotel Malang, Kamis (20/2/2020). Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menjadi narasumber pada sesi hari kedua in house training yang diikuti pimpinan dan pejabat Perangkat Daerah Pengelola PAD dari Kabupaten Tuban dan Kabupaten Madiun.
Wali Kota Sutiaji dalam materinya mengatakan bahwa peningkatan PAD yang dialokasikan dengan tepat tentu menjadi bagian tak terpisahkan dari kinerja indikator daerah Kota Malang. “Untuk itu, perlu ada perencanaan dan strategi yang kuat dalam mewujudkan hal tersebut,” terangnya.
Ia juga menambahkan jika tim yang solid juga sangat dibutuhkan. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang menjadi ujung tombak peningkatan PAD Kota Malang. “Mulai pucuk pimpinan hingga staf pelaksana di lapangan harus memiliki jalinan koordinasi yang kuat,” imbuhnya.
Dijelaskannya, efektivitas pembangunan di Kota Malang tidak bisa lepas dari pengelolaan Pendapatan asli daerah (PAD) yang juga merupakan cermin kemandirian suatu daerah dan penerimaan murni daerah yang menjadi modal utama bagi daerah dalam membiayai pemerintahan serta pembangunan di daerahnya.
“Pemerintah Daerah dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan daerah dan meningkatkan pendapatan asli daerah yaitu dengan tingginya belanja daerah perlu diimbangi dengan penerimaan keuangan daerah termasuk dari pendapatan pajak dan retribusi,” jelasnya lagi.
Tingginya belanja pemerintah ini digunakan untuk membiayai pembangunan diberbagai bidang dan sektor, baik pembangunan fisik maupun non fisik. Keberhasilan suatu daerah dapat dilihat dari PAD dan kemakmuran rakyatnya, sehingga kemandirian suatu daerah dapat dilihat dari seberapa besar kontribusi PAD terhadap APBD daerah tersebut.
Pada prinsipnya, disampaikannya bahwa semakin besar sumbangan PAD terhadap APBD, akan menunjukkan semakin kecil ketergantungan daerah terhadap pusat. PAD tersebut tidak hanya berasal dari sumber pendapatan dan bantuan tetapi juga harus dari potensi dari daerah itu sendiri.
“Untuk itulah, kami akan terus meningkatkan kinerja dan menyasar potensi pajak serta retribusi yang dimiliki Kota Malang. Tujuannya adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat serta suksesnya pembangunan di kota ini,” tandasnya.
Kehadiran Sutiaji sebagai narasumber pada kesempatan ini, sebagaimana diutarakan Direktur MSI, Prof. Dr. M. Mas ‘ud Said, MM mempertimbangkan Kota Malang yang dikenal sebagai The Most Inovatif City. “Dan itu tidak lepas dari tangan dingin seorang kepala daerah, dalam hal ini Pak Sutiaji,” kata Mas’ud Said. (Ts/yon)