Lowokwaru (malangkota.go.id) – Selain di Kabupaten Malang dan Kota Batu, di Kota Malang kasus penyebaran Covid-19 bertambah setiap hari. Setelah masuk zona merah lagi sejak beberapa hari yang lalu, Satgas Covid-19 Kota Malang bersama jajaran terkait gencar melakukan operasi gabungan yang sekaligus dalam upaya penegakan aturan penerapan protokol kesehatan. Seperti halnya operasi penggunaan masker, pembubaran kerumunan dan tes cepat secara acak.
Operasi gabungan yang digelar pada Selasa malam (07/07/2020) yang menyasar sebuah kafe di Jl. Kendalsari berbeda dari operasi gabungan sebelumnya. Pengunjung kafe yang terdeteksi reaktif setelah di tes cepat langsung di tes swab. Dari 143 pengunjung kafe, karyawan dan pengelola, ada tiga orang pengunjung terdeteksi reaktif dan langsung menjalani tes swab.
Usai menjalai tes, ketiganya langsung dibawa personel Satgas Covid-19 dengan pengawalan personel TNI-Polri ke tempat isolasi atau save house yang disiapkan Pemkot Malang sembari menunggu hasil tes swab di balai diklat yang berlokasi di Jl. Kawi untuk dikarantina. Ketiga orang tersebut akan mendapat pengawasan dan perawatan intensif, termasuk terapi herbal dari petugas.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji yang juga merupakan Ketua Satgas Covid-19 Kota Malang mengatakan, jika warga yang reaktif tersebut dan tergolong orang tanpa gejala (OTG), dimana kasus seperti ini mendominasi kasus Covid-19 di Kota Malang.
“Langkah seperti ini diklaim lebih efektif guna mengantisipasi berbagai kemungkinan. Karena ada kejadian, warga yang terdeteksi reaktif setelah tes cepat dan diharuskan karantina mandiri di rumahnya, ternyata masih beraktivitas dengan bebas,” ujarnya.
Kejadian seperti itu, dikatakan Wali Kota Malang sangat berbahaya karena setelah beberapa hari setelah tes swab dan hasilnya positif, maka orang tersebut sudah menebarkan virus kemana-mana. “Kasus seperti inilah yang menjadi pemicu terus berambahnya kasus Covid-19, mulai dari pasien dalam pengawasan, pasien positif hingga yang meninggal dunia,” imbuhnya.
“Dari kasus-kasus seperti itu juga yang akhirnya Kota Malang kembali ke zona merah, setelah sebelumnya ada di zona oranye di tengah masa transisi era kenormalan baru. Digelarnya operasi gabungan seperti ini, merupakan bentuk kepedulian kami kepada warga dan sebagai bukti jika pemerintah hadir di tengah masyarakat saat ada wabah,” tegas pria berkacamata itu.
Saat menggelar operasi gabungan, Satgas Covid-19 Kota Malang menyasar tempat-tempat keramaian dan yang mengabaikan penerapan protokol kesehatan. Seperti halnya di kafe, dimana para pengunjung banyak yang tidak menggunakan masker, tidak ada tempat cuci tangan dan tidak mengatur jarak aman.
Atas kejadian ini, usai tes cepat dan tes swab, semua area kafe disemprot cairan disinfektan. Sutiaji pun memerintahkan untuk menutup kafe ini hingga waktu yang tidak ditentukan, dan apabila masih melanggar, maka izinnya pun terancam akan dicabut.
“Kami tidak akan main-main dan akan memberi sanksi tegas bagi siapa saja yang abai dan tidak disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Disisi lain, sejumlah rumah sakit di beberapa daerah, termasuk di Kota Malang yang menangani pasien Covid-19 mulai penuh,” pungkasnya. (say/yon)