Surabaya (malangkota.go.id) – Dorong anggaran untuk menguatkan sektor UMKM dalam kerangka recovery ekonomi di masa pandemi Covid-19. Demikian diutarakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka rapat koordinasi percepatan penyerapan anggaran dan pemulihan ekonomi yang dilaksanakan di Convention Hall Dyandra Surabaya, Senin (27/7/2020).
“Pesan dari Presiden, saat Pemerintah mendorong langkah pemulihan ekonomi, diharapkan Kepala Daerah tetap menguatkan peningkatan kesembuhan Covid-19 di daerahnya masing masing. Artinya perubahan gugus tugas menjadi komite, bukan berarti menurunkan irama penanganan Covid-19. Tolong dikawal dengan sebaik-baiknya, sehingga langkah upaya pemulihan ekonomi dapat bergerak secara simultan dan signifikan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini Gubernur Jatim juga mengapresiasi atas realisasi belanja pencegahan dan penanganan Covid-19 kabupaten dan kota di Jawa Timur dalam persentase realisasi belanja tak terduga. Kota Malang masuk dalam lima besar tertinggi dengan 32.58 persen atau sebesar Rp22,79 milyar.
Deputi Bidang Pencegahan KPK RI Pahala Nainggolan yang hadir serta memberikan materi secara vidcon mengapresiasi atas capaian target PAD Pemprov Jatim yang mencapai 68 persen. “Ini hal luar biasa karena di masa pandemi Covid, serta mencatat informasi dari daerah daerah lainnya, kebanyakan menggapai 50 persen saja berat, ini Pemprov Jatim justru di atas itu,“ ucap Pahala Nainggolan.
Atas kegamangan pemda terhadap masalah hukum yang mungkin dimunculkan pada masa pandemi covid, Pahala Nainggolan menegaskan agar tidak ada kecemasan. KPK membuka diri untuk melakukan pendampingan.
Ia juga berpesan kepada pemda untuk menguatkan program sertifikasi aset, pendampingan UMKM, termasuk mengenalkan dengan teknologi e-Commerce, serta manajemen ASN dan tata kelola pelayanan publik. Terkait agregasi potensi ekonomi daerah, Nainggolan juga mendorong diterapkan dan diprioritaskannya e-Catalog lokal.
Merespons atas strategi recovery ekonomi, Wali Kota Malang menegaskan bahwa paket kebijakan stimulus ekonomi akan berjalan dengan baik apabila semua pihak mampu menjalankan protokol Covid-19 dengan penuh disiplin.
“Ini penting, karena pergerakan ekonomi sangat linier dengan mobilitas orang, sehingga kemampuan pengendalian Covid-19 dalam aktivitas sosial akan mempercepat pemulihan ekonomi yang ada. Masa adaptif akan jadi ujian apakah masyarakat Kota Malang siap untuk kembali menggerakkan perekonomian seiring dengan disiplin menjalankan protokol Covid-19,“ jelas Sutiaji.
Bahkan, Wali Kota Malang menyatakan Pemkot Malang telah bergerak mendahului sebelum ada gambaran teknis dari pusat berkaitan dengan recovery ekonomi. “Bertepatan ini tadi sebelum hadir pada rakor Jatim, saya menggelar rapat bersama rekan-rekan BI, OJK, Perbankan dan beberapa pelaku usaha. Ada dua sektor yang meliputi sektor konstruksi dan sektor industri pengolahan di Kota Malang, pertumbuhannya di masa Covid relatif stabil. Masing masing tumbuh 14,37 persen dan 28,19 persen. Ini potensi tersendiri yang harus dikuatkan, khususnya industri pengolahan makanan yang nota bene pelaku usahanya kebanyakan dari UMKM,“ tambahnya lagi.
Dari data (OJK Malang_red), kinerja kredit pada lembaga jasa keuangan di Kota Malang hingga bulan April 2020 mencapai Rp17,28 triliun. Sekitar Rp 6,7 triliun dikucurkan pada kelompok UMKM. (humas/yon)