Berita

BNPB Angkat Produk Unggulan dari Daerah Terdampak Bencana

(malangkota.go.id) – Pandemi global Covid-19 berdampak besar pada kondisi ekonomi nasional. Pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona, berpengaruh pada berbagai kegiatan usaha dan akhirnya berimbas pada perekonomian. Tak terkecuali bagi kegiatan usaha kelompok masyarakat terdampak bencana yang selama ini mendapat pendampingan ekonomi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ir. Rifai MBA (pakai masker putih) saat berdiskusi dengan sejumlah pihak di stan pameran produk UMKM

Kondisi pandemi Covid-19 tersebut tidak boleh menyurutkan semangat. Kondisi ini justru dapat menjadi momentum kebangkitan. Dengan semangat ‘Tangguh Melawan Covid-19, Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit’ BNPB pada tahun 2020 ini hadir kembali dengan kegiatan Dukungan Pemasaran Hasil Pendampingan pada Kelompok Terdampak Bencana melalui pameran.

Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ir. Rifai MBA, Jumat malam (06/11/2020) mengatakan bahwa kegiatan dukungan pemasaran (duksar) oleh BNPB ini dimaksudkan untuk mempublikasikan hasil kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana serta meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat terdampak bencana.

“Adapun tujuannya adalah mempromosikan dan mengenalkan produk kelompok masyarakat yang terdampak sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan,” imbuhnya.

Kali ini kegiatan duksar BNPB hadir dalam event Malang ITT 2020 (Pameran Produk Unggulan, Perdagangan, Investasi dan Pariwisata) yang digelar pada 5 – 8 November 2020 di Malang Town Square, Kota Malang.

Produk-produk  yang akan dipamerkan berasal dari UMKM hasil pemulihan ekonomi kelompok masyarakat terdampak bencana di beberapa daerah, seperti dari Lombok (Nusa Tenggara Barat), Malang (Jawa Timur), Sukoharjo (Jawa Tengah),  Banjarnegara dan Garut (Jawa Barat), Pekanbaru (Riau), Sinabung (Sumatera Utara) dan Sentani (Papua).

Produk-produk dari UMKM daerah terdampak bencana di Lombok antara lain dari Lombok Utara, berupa Kopi Santong, Madu Trigona Desa Sukadana, usaha tenun Desa Karangbajo, usaha cokelat Desa Genggelang dan mete Desa Gumantar. Dari Lombok Timur, berupa Kopi Sajang, kopi Kembang Kuning, tenun Sembalun, bawang hitam (black garlic) Sembalun, usaha mete Desa Sugian dan Desa Bilog Petung.

Dari Lombok Tengah, berupa produk kopi desa Air Berik dan Desa Karang Sidemen, gula semut Desa Aik Bual. Dari Lombok Barat, berupa gula semut Desa Pusuk Lestari dan desa Kekait, usaha ketak desa Batu Mekar dan madu Trigona Desa Saribaye. Produk lain berasal dari UMKM daerah terdampak bencana di Jawa Barat, antara lain kopi Banjarnegara dan tepung mocaf dan Kopi Tjimanoek Garut.

Kemudian dari Malang ada produk batik Malang, dari Jawa Tengah ada produk kopi Banjarnegara dan kain lurik Sukoharjo. Dari daerah terdampak bencana di Sumatera Utara, ada produk Kopi Cimbang Sinabung. Kemudian dari Riau, ada Kopi Lajukela Pekanbaru. Sementara dari Papua, ada produk kerajinan kulit kayu dan noken Sentani Jayapura.

“Sebelumnya BNPB juga hadir dalam pameran serupa di Kota Bandung dan Yogyakarta. Melalui pameran ini, UMKM hasil pemulihan ekonomi dari daerah pascabencana diharapkan akan semakin terbuka akses pemasarannya dan perekonomian menjadi semakin pulih,” pungkas Rifai. (say/yon)

You may also like

Skip to content