Malang, (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota Malang memiliki alat pendeteksi bencana alam dengan teknologi mutakhir yang disebut Warning Receiver System (WRS). Alat ini berfungsi memberikan informasi dini ketika terjadi gempa. Sehingga langkah penanganan bencana yang diberikan akan semakin cepat khususnya bencana gempa bumi dan tsunami.
“Sudah saatnya dipikirkan sistem lainnya yang memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk penanggulangan bencana,” ujar Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko saat membuka acara forum perangkat daerah yang diadakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang di Ijen Suites Resort & Convention, Selasa (23/02/2021).
Bung Edi, sapaan Sofyan Edi Jarwoko mengungkapkan, selain bencana alam, pemerintah pusat telah menetapkan pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional sehingga menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, masyarakat yang sudah sembuh dari Covid-19 agar mau menyumbangkan plasma darahnya melalui Gerakan Plasma Hero.
“Terkait vaksin Covid-19, banyak masyarakat yang masih khawatir divaksin, maka tugas kita semua untuk memberi pengertian dan edukasi kepada masyarakat. Terutama bagi mereka yang masih ragu, bahwa vaksin ini aman dan dapat meminimalisir risiko tertular Covid-19,” ujar Bung Edi.
Menurut Bung Edi, masyarakat Indonesia punya modal besar, yaitu jiwa gotong royong, bahu-membahu, kepekaan sosial yang tinggi. Melalui peran serta dan kepedulian masyarakat tentu akan sangat membantu yang terdampak bencana.
“Penanggulangan dan penanganan bencana merupakan sebuah investasi yang berharga. Kita perlu memahami dan menyamakan persepsi terhadap konsep ini lebih dalam lagi,” sambungnya lagi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Drs. Alie Mulyanto, MM menyampaikan maksud dari forum perangkat daerah ini untuk penajaman target kinerja BPBD Kota Malang. Melalui masukan yang diberikan berbagai pihak yang hadir dalam forum ini, BPBD berharap bisa rencana kerja yang disusun nantinya dapat selaras dengan program perangkat daerah dan organisasi terkait lainnya. Sehingga dapat lebih optimal dan tepat sasaran.
“Acara ini dihadiri oleh 69 perangkat daerah terkait, BPBD Malang Raya, instansi terkait, dan organisasi relawan. Forum perangkat daerah yang diselenggarakan ini merupakan wadah komunikasi, sinkronisasi, koordinasi, sinergi oleh semua pihak terkait,” ujar Alie Mulyanto.
Berdasarkan hasil murenbang kecamatan setidaknya ada 70 usulan yang diterima oleh BPBD untuk penanggulangan bencana di Kota Malang. Selain itu, ada juga beberapa usulan yang dihimpun dari musrenbang pemuda untuk kesiapan menghadapi dan menanggulangi bencana. (ari/ram)