Berita

Saat Puluhan Wartawan di Kota Malang Divaksinasi

Malang, (malangkota.go.id) – Puluhan wartawan di Kota Malang dalam 1-2 hari ini mulai menerima vaksin Covid-19 tahap pertama. Vaksinasi digelar di sejumlah rumah sakit dan puskesmas yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kota Malang. Seperti pada Kamis (04/03/2021) sebanyak 60 wartawan dari berbagai media mengikuti vaksinasi di Puskesmas Kedungkandang.

Salah satu wartawan penerima vaksin Covid-19 sedang disuntikkan vaksin sinovac

Namun kali ini tidak semua wartawan menerima suntikan vaksin karena berbagai alasan yang kuat atau tidak memenuhi persyaratan pemeriksaan medis. Dari hasil pemeriksaan awal, beberapa wartawan kadar gulanya tinggi dan ada yang karena masih dalam proses rawat jalan setelah beberapa hari sebelumnya dirawat di rumah sakit. Selain itu, ada wartawan yang tensinya tinggi meski telah diberi waktu istirahat dan menjalani pemeriksaan beberapa kali.

Sehingga petugas medis memutuskan untuk vaksinasinya ditunda dulu dan harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut secara intens. Dokter fungsional Puskesmas Kedungkandang, dr. Bonita Suharto usai memeriksa calon penerima vaksin mengatakan jika kondisinya seperti itu memang tidak bisa dipaksakan karena bisa saja berdampak kurang baik.

Beberapa jam sebelum divaksin, terang dia, hendaknya makan makanan bergizi, tidak merokok dan tidak minum minuman yang mengandung alkohol. Apabila beberapa hal ini dilanggar maka setelah vaksinasi dimungkinkan akan timbul efek seperti pusing, mual, dan bahkan muntah.

“Memeriksa kondisi kesehatan secara rutin juga penting sehingga tensi tinggi atau rendah segera terdeteksi dan segera dilakukan langkah nyata. Seperti datang ke dokter, minum obat secara teratur, rajin berolahraga, berpola hidup sehat dan yang merasa kelebihan berat badan hendaknya diturunkan. Rasa ketakutan yang berlebihan dan trauma terhadap jarum suntik juga akan berdampak secara psikologis bagi calon penerima vaksin,” imbuh dokter berhijab itu.

Kalau yang tensinya tinggi tadi rata-rata mereka tidak pernah tahu penyakitnya. Mereka tidak pernah kontrol dan ternyata tadi baru terdeteksi jika yang bersangkutan merupakan penderita penyakit hipertensi. Setelah diberi waktu istirahat kemudian ditensi ulang, namun ternyata masih tinggi, jadi terpaksa vaksinasinya harus ditunda.
Salah satu wartawan penerima vaksin, Shuvia Rahma mengatakan jika vaksin bagi wartawan ini penting banget karena wartawan setiap hari bertemu banyak orang yang berbeda. Artinya, bahwa wartawan itu potensi untuk tertular Covid-19 sangat tinggi.

Usai divaksin salah satu wartawan menunjukkan hasil vaksinasinya

“Makanya kalangan wartawan ini adalah salah satu profesi yang penting untuk mendapat vaksin,” ungkapnya.
Setelah menerima vaksin ini, para wartawan disuruh menunggu 30 menit guna mengantisipasi berbagai kemungkinan atau efek samping dari vaksin ini. Jika mengalami mual, pusing dan yang lain maka harus melapor untuk segera mendapat penanganan intensif dari tenaga medis. Vaksinasi bagi apra awak media ini masih akan berlanjut dalam 1-2 hari ke depan.

Dan meski sudah menerima vaksin, dokter Bonita imbau agar tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena vaksin ini tidak menjamin kekebalan seseorang terhadap Covid-19. Selain itu, berpola hidup sehat juga menjadi hal yang sangat penting sehingga terhindar dari berbagai virus. (say/ram)

 

You may also like

Skip to content