Berita

Pemkot Malang Wadahi Komunitas Grafiti Berkarya

Malang, (malangkota.go.id) – Seni grafiti yang saat ini sedang dikerjakan di Jembatan Kedungkandang untuk mempercantik dan memperindah jembatan. Selain tujuan utama tersebut, di sisi lain pengerjaan seni grafiti ini sebagai bentuk apresiasi Pemkot Malang melalui Corporate Social Responsibility (CSR) PT Inti Daya Guna Aneka Warna (INDANA) kepada komunitas grafiti di Malang Raya.

Salah satu seniman dari Komunitas Malang Grafiti saat mengerjakan grafiti di dinding Jembatan Kedungkandang

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menyampaikan apresiasinya kepada komunitas grafiti yang berkolaborasi dengan Pemkot Malang dalam mempercantik Jembatan Kedungkandang, Senin (15/03/2021). “Pemerintah Kota Malang mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kreator yang cinta akan keindahan, di mana diwadahi dalam bentuk grafiti,” ujarnya.

Menurut Sutiaji, komunitas grafiti ini termasuk komunitas yang kritis, di mana ada pesan yang tersirat yang disampaikan melalui sentuhan grafitinya. Sehingga ini diwadahi, ada 20 komunitas yang jumlah sekitar 100 lebih. Ia berharap melalui pesan kesan yang diberikan dan ditorehkan nanti, akan menjadi catatan bagi Pemkot Malang dan warga Kota Malang untuk membangun kebersamaan.

Komunitas Grafiti Malang melalui perwakilannya, Junas mengaku senang dan berterima kasih pada Pemkot Malang dan dinas terkait, serta PT. Indana yang sudah memberikan kesempatan pada grafiti untuk berkarya dan tidak dipandang negatif. “Akhirnya grafiti bisa menunjukkan eksistensinya dengan ruang yang resmi dan mempunyai spot yang memang bisa kami gambar, serta sesuai dengan yang kami inginkan,” ungkap Junas.

Menurut Junas, salah satu kendala yang dihadapi oleh komunitas grafiti adalah terbatasnya ruang untuk berkreasi dan berkarya secara legal. “Akhirnya kami mempunyai wadah, semoga bisa jadi batu loncatan untuk teman-teman nantinya. Harapannya supaya ke depan lebih banyak wadah-wadah seperti ini sehingga kita tidak perlu illegal. Mungkin disediakannya ruang untuk berkreasi,” tambah Yunas.

Sebagai komunitas yang solid, komunitas ini berkolaborasi melalui proyek dengan berbagai pihak. “Kami juga bikin acara grafiti. Kalau dari Malang Grafiti kami bikin acaranya memang yang legal, misal bekerja sama dengan warga di suatu wilayah untuk bikin gambar di gang untuk memperindah,” terang Yunas.

Dalam projek kolaborasi ini, para seniman grafiti yang terlibat akan menyajikan karyanya yang bertajuk Malang Urban Culture. Sehingga apa yang khas dari Malang akan ditorehkan di sana nanti. Hal tersebut sejalan dengan tema yang diusung dalam konsep pengerjaan seni grafiti untuk Jembatan Kedungkandang, yakni pesan tentang protokol kesehatan, Malangan, dan lain sebagainya. (eka/ram)

You may also like

Skip to content