Malang, (malangkota.go.id) – Musyawarah cabang Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Kota Malang oleh Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Malang digelar di Balai Kota Malang, Sabtu (20/03/2021). Pada kegiatan ini, dr. Eny Sekar Rengganingati, MM selaku Kepala UDD PMI memaparkan tentang pentingnya prosedur atau alur donor darah.
Mesti mungkin terlihat sederhana, terang dr. Eny, hal ini sangat penting dipahami agar pihak PMI nantinya mendapat darah yang bersih, sehat, dan memenuhi standar. Adapun prosedur donor darah yang dimaksud meliputi persiapan, pendaftaran, seleksi donor, pengambilan darah, dan pemulihan. Pentingnya persiapan, terang perempuan berhijab itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan persiapan tersebut meliputi pengukuran suhu, cuci tangan, dan mengisi formulir deteksi dini Covid-19.
“Pengukuran suhu untuk mendeteksi tanda awal infeksi seseorang dan suhu yang normal 36,5 sampai 37,5 derajat celsius. Sedangkan untuk cuci tangan harus dengan air mengalir, sabun serta hand sanitizier untuk menghilangkan kuman. Dari formulir yang diisi, untuk mendeteksi pendonor terpapar virus atau tidak, apa pendonor pernah datangi kerumunan, dan apakah pernah kontak dengan orang terpapar Covid-19,” imbuh dr. Eny.
Perempuan mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang itu menambahkan, untuk pendaftaran agar diketahui identitas pendonor atau calon pendonor, mengetahui kondisi kesehatan saat ke UDD, riwayat kesehatan/penyakit kronis yang diderita, tindakan medis yang pernah dijalani seperti cabut gigi, operasi besar, dan imunisasi.
Lebih jauh dia menyampaikan, antisipasi lain bagi pendonor yaitu dengan menjalani kegiatan berisiko tertular infeksi menular lewat darah (IMLTD). Seperti terkait penggunaan jarum suntik, tato, tindik yang tidak steril, berhubungan dengan orang yang berisiko tinggi menderita IMLTD (PSK, orang dengan kelainan seksual atau gay, waria, PSK pengguna narkoba), dan apakah berganti-ganti pasangan.
“Selain itu, pendonor apakah pernah tinggal di daerah endemis penyakit tertentu (penyakit sapi gila di daerah Eropa, malaria di negara tropis). Pendaftaran donor ada dua cara, yaitu secara manual dengan mengisi formulir pendaftaran, menggunakan komputer dan menggunakan aplikasi android dan iphone,” urai dr. Eny.
Seleksi donor dilakukan, kata dia, untuk evaluasi data kesehatan yang tertulis di formulir seleksi donor dan dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana tensi, suhu, hemoglobin. Nantinya akan dipastikan lulus atau tidak.
“Kalau sudah lulus langsung pengambilan darah. Di PMI Kota Malang tenaganya terkualifikasi, peralatannya steril dan terkalibrasi, dan dengan metode sesuai SPO yang telah diperiksa BPOM,” paparnya.
Sementara itu, untuk pemulihan, jelas dr. Eny, untuk memantau efek yang tidak diinginkan, memberi kesempatan pada tubuh untuk menyesuaikan dengan minum cairan pengganti, makan makanan ringan dan istirahat 10 menit. “Semua prosedur donor darah itu harus dilakukan tahap demi tahap agar darah dari hasil donor tidak memicu masalah baru,” pungkasnya. (say/ram)