Malang, (malangkota.go.id) – Taruna Siaga Bencana (Tagana) adalah relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial yang berasal dari masyarakat dan memiliki kepedulian, serta aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial. Tagana telah memberikan berbagai bantuan dan layanan untuk menolong masyarakat, baik sebelum terjadinya bencana, saat bencana, maupun pascabencana.
Tagana mempunyai garis koordinasi dengan Dinas Sosial sebagai leading sector. Tagana memiliki tugas utama, yakni asesmen, logistik, dan penanganan risiko sosial. Dinas Sosial sendiri dalam memberi bantuan salah satunya juga berdasarkan asesmen yang dilakukan oleh Tagana dan disalurkan kepada para korban. Selain itu, Tagana juga memberi bantuan pendampingan kepada korban bencana, termasuk di dalamnya trauma healing.
Koordinator Tagana Kota Malang, Drs. Djoko Anung Prijanto, menyatakan bahwa Tagana hadir dengan harapan masyarakat bisa memahami dan mengenal bencana. Banyak masyarakat yang kadang menyepelekan bencana.
“Satu satu contoh, orang mengatakan di sini ini jauh dari gunung. Siapa bilang, kalau Gunung Semeru erupsinya ke arah barat, tentu di sini kena. Di sini juga rawan gempa bumi. Kita lihat juga di DAS itu juga banyak warga yang bermukim. Seperti kemarin di Tulusrejo dan Purwantoro ada sekitar 90 KK yang terkena dampak. Kami akan berikan bantuan lewat Dinas Sosial,” ujar Djoko, Selasa (30/03/2021).
Tagana Kota Malang telah mengambil langkah awal bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk memberi edukasi sejak dini bagi para peserta didik terkait tanggap bencana. Salah satunya bekerja sama dengan SD Negeri Model Kota Malang.
Dalam rangka HUT ke-17 ini, Tagana telah mempunyai rencana kegiatan. Selain gerakan penanaman pohon, Tagana juga ikut melakukan sosialisasi PPKM Mikro di beberapa kelurahan yang saat ini masih terus berjalan, seperti penyemprotan disinfektan. Ini juga menjadi program kegiatan utama Tagana di tahun ini,” ujar Djoko.
Terkait penanaman pohon yang dilakukan, pihaknya mengaku bahwa kegiatan gerakan penanaman pohon ini tidak hanya bersifat simbolis. Tagana akan memonitor dan membantu sampai pohon tersebut tumbuh besar. Tagana telah menyiapkan bibit pohon durian dan alpukat.
Pihaknya juga telah menerima sekitar 1.000 bibit pohon pule dari Wakil Wali Kota Malang dan Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (GM FKPPI). Target Tagana melakukan penanaman 1.000 pohon, sedangkan target Tagana nasional sejumlah satu juta pohon.
“Saya setuju dengan kegiatan ini karena ada unsur edukasi, ada pendidikan karakternya, ada juga upaya membangun kembali alam kita yang mungkin sudah ternodai yang menyebabkan kualitas air dan udara menjadi kurang bagus. Semoga peran Tagana semakin dirasakan masyarakat, khususnya mengatasi masalah kebencanaan di Kota Malang,” ujar Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko saat menghadiri kegiatan penanaman pohon dalam rangka HUT Tagana. (ari/ram)