Malang, (malangkota.go.id) – Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkot Malang dalam upaya pemulihan ekonomi, peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, dan memajukan olahraga, terutama dari kalangan dunia pendidikan. Seperti olahraga prestasi maupun rekreasi serta berbagai pembinaan guna meraih prestasi tertinggi.
Di bidang ekonomi, Kota Malang telah memiliki wisata, hotel dan mal halal yang dalam hal ini diperuntukkan bagi semua umat. Industri manufaktur maupun industri yang berfokus pada ekonomi kreatif terus bergeliat dengan semakin bermunculannya komunitas muda kreatif.
Beberapa hal itu yang disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat menerima kunjungan kerja Komisi X DPR RI di Balai Kota Malang, Senin (12/04/2021). Berbagai upaya itu, terang dia, juga seiring dengan Tribina Cita Kota Malang, di mana Kota Malang sebagai kota pendidikan, pariwisata dan industri.
Upaya lain yang juga menopang kemajuan Kota Malang di berbagai sektor, imbuh Wali Kota Sutiaj, yaitu sebuah sinergi berlabel pentahelix, yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. Namun untuk saat ini sudah hexahelix, di mana perbankan masuk di dalamnya guna menopang dan melakukan penguatan bagi pelaku UMKM serta ekonomi kreatif.
Apa yang disampaikan orang nomor satu di Pemkot Malang itu mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Dede Yusuf, ST., MI.Pol. Menurutnya, Kota Malang sangat bagus programnya dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
Disampaikan Dede, bahwa salah satu tujuan kunjungan kerjanya ke Kota Malang hari ini sejalan dengan penguatan program Pemkot Malang. Selain itu, pihaknya akan meninjau persiapan sekolah tatap muka, terkait sarana penunjang protokol kesehatan dan lain-lain.
Dede juga menyampaikan pihaknya sekarang sedang merevisi aturan terkait sistem pendidikan nasional dan keolahragaan nasioal. Sehingga nantinya sinkronisasi kedua hal tersebut lebih saling menguatkan lagi.
Dia mencontohkan, untuk olahraga pendidikan akan lebih diintensifkan lagi karena selama ini program olahraga lembaga pendidikan kurang optimal. Pasalnya para pelajar kurang aktivitas sehingga lebih banyak waktunya untuk berselancar di dunia maya, dan itu tidak baik bagi tumbuh kembang anak.
Untuk olahraga prestasi, imbuh Dede, pihak meminta setiap sekolah hendaknya memiliki minimal tiga olahraga unggulan. Sedangkan untuk olahraga rekreasi atau masyarakat, setiap pemerintah daerah, termasuk Pemkot Malang harus turut menyediakan sarana pendukung yang dibutuhkan. “Dari semua itu, maka pelajar dan masyarakat tetap produktif meski di tengah pandemi,” pungkasnya. (say/ram)