Blimbing (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berkomitmen untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat Kota Malang yang optimal, serta meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia sebagai upaya mewujudkan pembangunan kesehatan. Hal ini terlihat dari Sosialisasi Program Kerja Pokjanal Posyandu Kota Malang yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang di Hotel Atria, Kamis (9/11/2023).
Kepala Dinkes Kota Malang Dr. Husnul Maarif menyebutkan Pokjanal Posyandu adalah kelompok kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam pembinaan penyelenggaraan/ pengelolaan Posyandu yang berkedudukan baik di Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan.
“Peran Tim Pokjanal Posyandu ini adalah memberikan pelayanan kesehatan dasar hingga level masyarakat, hal ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada siklus kehidupan,” ujarnya.
Pemkot Malang pun terus berkomitmen untuk dapat mengoptimalkan peran Pokjanal Posyandu di masyarakat, sebab tidak dapat dipungkiri peran Posyandu begitu penting di Kota Malang. Posyandu sebagai salah satu layanan kesehatan berbasis masyarakat yang sudah menjadi milk masyarakat serta menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat. “Maka dari itu peran dan dukungan pemerintah kepada Posyandu melalui Puskesmas sangat penting untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan di Posyandu,” tambahnya.
Sejalan dengan hal tersebut itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST, MT., yang membuka kegiatan menyampaikan bahwa intervensi pemerintah sangat dibutuhkan dalam perkembangan dan pengelolaan Posyandu di masyarakat. Deretan keberhasilan Kota Malang dalam menurunkan angka stunting tentu tak lepas dari kolaborasi lintas sektoral melalui langkah cross-cutting pencegahan dan penanganan stunting, salah satunya melalui Posyandu
“Keberhasilan Posyandu terletak pada kinerja masyarakat itu sendiri terutama para kadernya sebagai pelaksana Posyandu. Namun kader, tidak bisa bekerja sendirian. Kader perlu mendapat dukungan konkret, baik dari masyarakat maupun dari pengampu kepentingan untuk memudahkan kader belerja di masyarakat,” ungkap Erik. (iu/yon)
