Klojen, (malangkota.go.id) – Dalam kondisi pandemi Covid-19, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) menggelar rapat umum pemegang saham tahunan tahun buku 2020 secara virtual. Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji bersama Pimpinan Bank Jatim Cabang Malang, Herry Setya Yudakka menyaksikan secara langsung dari ruang rapat Wali Kota Malang, Senin (3/5/2021).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jika meminjam istilah bahasa Komisaris Bank Jatim yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa ‘kita itu tidak hanya mencari pahala, tetapi juga break even poin (BEP)’.
“Bank Jatim terus melakukan ikhtiar perbaikan sehingga apa yang tidak diperbolehkan oleh agama dan regulasi harus dijauhkan. Seperti yang diketahui kondisi ekonomi di Jatim masih relatif tangguh di tengah pandemi Covid-19,” ucap Khofifah.
“Kita bisa melihat ekonomi di Jatim masih terkontrol karena kita bisa berkontribusi kepada PDRB secara nasional sebesar 14, 57 persen,” sambung Khofifah.
Pencapaian ini tidak mungkin bisa diraih tanpa sinergi dengan seluruh stakeholder, termasuk di antaranya Bank Jatim. Di mana perbankan memiliki peranan yang sangat penting di dalam pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur. Selain sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat, perbankan juga hadir dalam menunjang pelaksanaan pembangunan daerah dalam peningkatan pembangunan dan hasilnya.
“Saya ingin sampaikan antara Jatim bagian selatan dan Jatim bagian utara, kita masih harus melakukan dorongan agar di Jatim bagian selatan mendapatkan percepatan pembangunan,” terang Khofifah.
Keberadaan Bank Jatim sebagai bagian dari industri perbankan tidak hanya menjadi profit institution, tetapi juga memiliki kewajiban moril meningkatkan dan menggairahkan sektor ekonomi di daerah. Selain itu, Bank Jatim juga turut membantu penguatan ekspansi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). (say/ram)