Malang, (malangkota.go.id) – Satgas Covid-19 bersama personil BPBD Kota Malang bergerak cepat dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara massal di Jalan Raya Lowokdoro gang 4 dan gang 3 Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Senin (24/5/2021). Langkah ini diambil setelah terdeteksi ada warga di gang 4 yang meninggal dunia karena positif Covid-19 dan tujuh orang anggota keluarga lainnya dinyatakan positif.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Nur Asmi mengatakan bahwa langkah ini untuk menekan merebaknya virus yang disebabkan oleh klaster keluarga. Menurutnya, hingga saat ini dari tujuh orang yang positif, empat orang di antaranya sudah negatif dan menjalani isolasi mandiri. Sedangkan tiga orang lainnya masih menjalani isolasi di save house milik Pemkot Malang yang ada di Jalan Kawi.
Setelah dilakukan penelusuran dan pelacakan, terang perempuan berhijab itu, seluruh warga di gang 3 dan 4 diharuskan menjalani tes antigen di Puskesmas Kebonsari. Pihak Satgas Covid-19 Kecamatan Sukun untuk sementara waktu menutup akses keluar masuk warga guna menekan merebaknya virus.
“Kami dari BPBD juga telah memberikan cairan disinfektan kepada warga untuk disemprotkan di sekitar rumahnya setiap hari. Protokol kesehatan pun harus dijalankan secara ketat, sehingga orang yang terpapar virus dapat ditekan,” imbuh Asmi.
Untuk sekarang, kata dia, zonanya masih oranye karena situasi ini masih dapat dikendalikan oleh Satgas Covid-19 dan supaya warga melakukan antisipasi dan atau upaya pencegahan merebaknya virus. “Memang kemarin 3-4 hari yang lalu ada yang meninggal dan dinyatatakan positif Covid-19 dan ternyata berdampak kepada semua anggota keluarganya yang akhirnya juga dinyatakan positif,” jelas Asmi.
Terkait adanya klaster keluarga ini jajaran Satgas Covid-19 dan BPBD Kota Malang akan terus melakukan pemantauan, penelusuran dan pelacakan agar warga yang terpapar virus tidak semakin meluas. Sebelumnya, pada minggu lalu di wilayah Kelurahan Tlogomas juga terdeteksi klaster masjid atau salat tarawih dan ada satu warga meninggal.
Setelah dilakukan tes cepat antigen secara massal, saat ini di daerah tersebut sedang dalam pengawasan ketat Satgas Covid-19. “Kami berharap dalam waktu dekat semua warga dapat dinyatakan negatif dan menjalani isolasi mandiri. Kami pun melakukan pemantaun selama 24 jam,” pungkas Asmi. (say/ram)