Malang (malangkota.go.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno menjadi pembicara pada acara Ngopi Ker (Ngobrol Penuh Inspirasi) secara virtual, Sabtu (14/8/2021). Acara yang diselenggarakan OK OCE INA Makmur ini diikuti dari Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang.
Sandiaga Uno mengapresiasi Malang yang menjadi kota kreatif karena memang orang-orangnya sangat kreatif. Malang juga salah satu pioner untuk film-film yang menggunakan bahasa daerah yang popouler dan laku hingga luar negeri.
“Seperti filmnya Bayu Skak tembus satu juta penonton, padahal 90 persen pakai bahasa Jawa Timur. Mungkin itu saya rasa juga modal yang luar biasa,” ujar Sandiaga Uno.
Ekosistem yang sudah berkumpul tentu akan mendukung dan mendorong ekonomi kreatif (ekraf) Kota Malang seperti animasi, game, dan film. Tentu sektor ekraf lainnya juga akan bisa tumbuh di Kota Malang. Sandiaga Uno menyebutkan, dirinya tak ingin hanya di kota-kota besar seperti Jakarta yang ekrafnya berkembang. Tetapi harus di semua daerah yang ada di Indonesia.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan potensi, peluang, kendala, dan tantangan pariwisata dan ekraf Kota Malang di hadapan Menparekraf Sandiaga Uno. Sutiaji menyampaikan, Kota Malang memiliki potensi yang sangat tinggi mengingat 50,65 persen penduduknya generasi milenial dan generasi Z dan terdapat lebih dari 100 startup.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menangkap potensi tersebut sehingga tercermin dalam misi kedua yang disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.
“Misi tersebut adalah, mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan dan keterpaduan serta menjadi bagian dari semangat The Future of Malang, yaitu Malang Creative dan Malang 4.0,” Sam Sutiaji, demikian panggilan akrab Wali Kota Malang.
Sam Sutiaji menyampaikan kepada 200 lebih peserta dari berbagai pelaku industri pariwisata dan ekraf, Pemkot Malang berkomitmen dalam mengembangkan ekosistem pariwisata dan ekraf. Hal itu dapat dilihat dengan disusunnya peta jalan ekraf Kota Malang dalam Peraturan Wali Kota Malang Nomor 12 Tahun 2018.
“Dengan penajaman pada subsektor film, video, dan animasi serta kuliner sebagai subsektor unggulan. Sedangkan subsektor game dan aplikasi sebagai subsektor prioritas,” sambungnya.
Ada tiga target yang ditetapkan mencapai hal tersebut, di antaranya 2018-2019 Malang Bersinergi (satu data industri game dan aplikasi), 2020-2021 Malang Berdaya (penguatan sumber daya manusia atau SDM berbasis industri, seperti sertifikasi dan produk yang berkualitas), 2022-2023 Malang Mendunia (ketertarikan korporasi global untuk berinvestasi di Malang).
“Saat ini Kota Malang berada pada tahap kedua, yaitu Malang Berdaya dalam penguatan SDM dan sertifikasi produk. Tiga fokus programnya, penyediaan infrastruktur, pengembangan ekosistem, dan peningkatan pemasaran tetap dijalankan walaupun di tengah pandemi,” imbuh Wali Kota Malang itu.
Hal itu terlihat dari konsistennya Pemkot Malang memproses pembangunan Malang Creative Center (MCC). Kota Malang adalah center of production house in digital technology, karena memiliki modal SDM, suprastruktur dan komunitas yang sangat mendukung ekraf berbasis digital.
“Saya berharap melalui event Ngopi ini, konsep hexahelix dapat terwujud dalam bentuk kolaborasi pemerintah pusat terkait pendanaan, pendampingan, serta pemasaran industri pariwisata, dan ekraf. Sehingga mampu menguatkan, bahkan meningkatkan posisi Kota Malang sebagai 1 dari 4 kabupaten/kota kreatif bekraf,” pungkasnya.
Pada acara ini, Menparekraf Sandiaga Uno juga diminta untuk hadir pada acara Malang Flower Festival yang akan diadakan pada tahun ini. (cah/ram)