Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Dwi Rahayu, SH., M.Hum berharap, Festival Mbois 6 dapat mendorong pelaku ekonomi kreatif semakin dinamis.
“Ekonomi kreatif sebagai denyut nadi Kota Malang, terlebih Malang memiliki industri kreatif berkelas dunia di era digital,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua Dekranasda Kota Malang, Hj. Widayati Sutiaji, S.Sos., MM pada Creative Talk yang digelar dalam rangkaian Grand Show Festival Mobis 6 sangat bangga dengan karya pelaku ekonomi kreatif Malang.
“Sumber daya manusia (SDM) Kota Malang luar biasa. Insha Allah kita mampu mengoptimalkan dan sudah diakui dunia. Sebagai contoh karya kriya aksesori, tas, dan juga fesyen,” ujar perempuan anggun tersebut.
Widayati menambahkan, yang luar biasa lagi nuansa mbois yang dihadirkan bukan berarti mahal dan justru banyak produk yang lahir dari bahan daur ulang, seperti tas berhias sumbu kompor dan kalung dari bekas kaleng yang dikenakannya saat ini.
“Kreativitas tanpa batas yang menghadirkan nilai tambah ekonomi berlipat dari produk-produk kebanggaan Kota Malang,” ucapnya dengan bangga.
Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang Muhammad Sailendra, ST., MM dalam laporannya mengungkapkan, bahwa penyelenggaraan Festival Mbois merupakan kegiatan besar paparan industri kreatif Kota Malang yang telah menjadi creative landmark event berskala nasional. “Festival Mbois menjadi sebuah pernyataan, bahwa kita bangsa yang besar dan kaya,” ujarnya
Festival Mbois terdiri dari sejumlah rangkaian kegiatan, yakni Creative Talk, Malang Mbois Pillow Festival 2021, Mbois Live Shopping, dan Mbois Playlist. Hal itu merupakan streaming kompilasi video karya musisi dan seniman Kota Malang. Semuanya digelar untuk mewadahi peran dan apresiasi bagi insan kreatif dari 17 subsektor ekonomi kreatif di Kota Malang.
“Alhamdulillah hasil penjualan Live Shopping kreasi UMKM Kota Malang sudah terjual senilai Rp15 juta. Hanya dalam waktu satu setengah jam,” tambah Sailendra dalam laporannya.
Secara visual, Festival Mbois 6 mengangkat simbol topeng Gunung Sari dari lakon Panji Malangan yang digabungkan dengan VR Glass sebagai simbol paduan budaya dan teknologi. Gunung Sari merupakan salah satu tokoh ksatria Jawa yang patut dijadikan panutan.
“Aacara ini mengeksplorasi filosofi tersebut dalam wujud kolaborasi kekayaan kreatif Malang dan Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Maju,” sambung Sailendra.
Rangkaian acara Festival Mbois 6 masih dapat disaksikan secara daring melalui kanal Youtube Festival Mbois. (ndu/ram)[/et_pb_text][/et_pb_column] [/et_pb_row] [/et_pb_section]