Berita Kemiskinan

Atasi Kampung Kumuh, Kota Malang Terima Bantuan Kementerian PUPR

Malang, (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji meresmikan kampung Temenggungan menjadi tematik atau kampung heritage, Rabu (29/12/2021). Berlabel kampung ‘TEMAN’ atau Temenggungan Asri dan Nyaman kampung ini dibangun dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari alokasi dana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp2 miliar. Tujuannya untuk mengurangi kampung kumuh di Kota Malang.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menandatangani prasasti peresmian kampung tematik TEMAN

“Sebelumnya wilayah kumuh mencapai 608 hektar dan dengan banyak dibangunnya kampung tematik dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), maka hingga saat ini dari besaran itu berkurang cukup banyak. Dari kampung yang ada di tengah kota ini atau tepatnya di wilayah Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen tersebut juga diharapkan menjadi salah satu pengungkit ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Wali Kota Sutiaji.

Menurut pria berkacamata itu, jika sebuah kampung tidak kumuh dan tertata dengan baik, maka keberadaan kampung tematik akan menjadi salah tujuan wisata dan dari kondisi ini akan membuka peluang usaha bagi warga. Setelah diresmikan, ke depan berbagai ornamen di kawasan kampung tersebut akan terus dibangun. Misalnya, lukisan indah di dinding-dinding lorong kampung yang akan menjadi objek swafoto menarik bagi setiap wisatawan yang datang.

Sebelumnya, di wilayah Kecamatan Klojen ini telah berdiri Kampung Warna Warni, Kampung Tridi, dan Kampung Biru Arema. Kehadiran kampung tematik TEMAN yang menjadi penyokong beberapa kampung tersebut diharapkan akan menggenjot jumlah kunjungan wisata ke Kota Malang. Sehingga keberadaannya harus dijaga dan dirawat dengan baik oleh semua elemen masyarakat.

“Jika kita bicara pembangunan atau membangun, maka harus ada kebersamaan dalam berbagai hal dari semua elemen masyarakat yang ada. Pada dasarnya, membangun itu susah, tapi lebih susah ketika kita harus merawat dan menjaga apa yang kita bangun itu. Jadi tidak hanya saat membangun, dalam merawat dan menjaga ini harus ada kebersamaan,” imbuh orang nomor satu di Pemkot Malang itu.

Pernyataan tersebut diamini oleh Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Wali Songo, Zeri Darmawangsa selaku pihak yang terlibat langsung atau yang turut mengerjakan kampung TEMAN ini. Menurutnya, selama ini warga masyarakat guyub dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan kampung ini sehingga hasilnya pun sangat maksimal.

“Kami juga selalu mengikuti arahan dari tim Kotaku agar apa yang kami lakukan sesuai harapan bersama,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur M. Reva Sastrodiningrat mengatakan, Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan salah satu upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan.

“Selain itu, program ini juga untuk mendukung Gerakan 100-0-100 atau 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak,” ujar M. Reva Sastrodiningrat.

Program Kotaku, kata dia, dalam pelaksanaannya menggunakan platform kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota, masyarakat dan stakeholders lain dengan memposisikan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaku utama.

“Kehadiran, keberadaan dan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat adalah salah satu kunci keberhasilan dari program Kotaku,” pungkasnya. (say/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content