Lowokwaru, (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji memimpin doa pemasangan balok girder pembangunan Jembatan Tlogomas, Jumat (31/12/2021). Ia berharap pembangunan jembatan ini bisa selesai selama 50 hari ke depan agar bisa dinikmati masyarakat Kota Malang.
Wali Kota Sutiaji mengungkapkan, pembangunan Jembatan Tlogomas ini direncanakan selesai pada akhir Desember 2021 ini. Karena ada banjir bandang pada 4 November 2021 lalu, maka pembangunan sempat tertunda.
“Insha Allah kita punya rencana dan Allah punya rencana. Seharusnya jembatan ini hari ini sudah diresmikan. Tetapi Allah memiliki rencana lain dikasih banjir, sehingga penyelesaianya harus tertunda,” jelas Sutiaji.
Melalui doa bersama ini, Sutiaji berharap apa yang dilakukan saat ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pasalnya, keberadaan Jembatan Tlogomas sangat penting untuk mengurai kemacetan dan mengembangkan ekonomi masyarakat.
“Semua pihak yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini, mudah-mudahan menjadi ibadah. Oleh karena itu, mari niatkan ini untuk ibadah. Supaya mendapatkan bantuan dan pertolongan dari Allah SWT,” sambungnya.
Harapan semuanya kegiatan ini bisa menjadi amal jariah, sodaqoh bagi semua. Ini menjadi komitmen semua untuk secepatnya menyelesaikan pembangunan jembatan. Untuk itu sangat penting dikuatkan semua sehingga ke depan pembangunan jembatan bisa diselesaikan dengan baik.
Menurut Sutiaji, jika pembangunan ini melebihi dari target, maka rekanan yang mengerjakan proyek ini juga kasihan. Karena harus membayar denda Rp43 juta per hari. “Kasihan yang mengerjakan, dendanya Rp43 juta per hari. Kalau terlambat 10 hari, maka sudah berapa dendanya,” ucap Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir. Diah Ayu Kusumadewi, MT mengungkapkan, pemasangan balok girder Jembatan Tlogomas mulai dilakukan pada hari ini. Pembangunan jembatan ini masuk tahun anggaran 2021, di mana dalam perencanaan seharusnya hari ini sudah selesai.
“Tetapi karena banyak hal, salah satunya banjir bandang. Sehingga banyak pengerjaan yang harus ditunda. Itu yang menyebabkan penyelesaian jembatan mundur,” pungkasnya. (cah/ram)
