Klojen, (malangkota.go.id) – Menekuni pekerjaan sebagai perajin gerabah, Slamet Pamuji terus berinovasi agar karya-karya yang dibuatnya bisa tetap bisa digemari pasar. Berbekal kepandaian mengikuti permintaan pasar gerabah, akhirnya sukses dan eksis hingga saat ini.
Kualitas gerabah karya Slamet Pamuji, tidak hanya dikenal di Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang, tapi sudah dikenal hingga luar Malang Raya. Slamet Pamuji mengungkapkan, dia sudah sejak tahun 1967 menekuni pembuatan gerabah yang merupakan usaha keluarga yang turun-temurun hingga generasi ketiga.
“Kunci sukses hingga hari ini tetap bisa bertahan dengan pasar yang bagus, adalah kepandaian membaca peluang pasar. Seperti saat ini yang lagi tren adalah gerabah untuk anggrek dan pot bunga. Maka kami memproduksi banyak gerabah anggrek dan segala macam pot bunga,” jelas Slamet di rumahnya Jalan Mayjen Panjaitan, Gang 19 Nomor 56, Kota Malang, Senin (17/1/2022).
Sebelumnya, kata dia, pihaknya lebih banyak membuat celengan dan gentong. Namun saat ini lebih mengikuti tren atau permintaan pasar. Misalnya untuk pot bunga yang banyak diminati orang. Gerabah buatannya ini, juga banyak dibeli orang untuk souvenir.
“Beragam harga yang kami tawarkan, mulai dari Rp5.000,00-Rp20.000,00 untuk pot anggrek dan Rp2.500,00-Rp5.000,00 untuk suvenir,” ujar Slamet.
Sebagai perajin, Slamet mengungkapkan pot maupun suvenir yang dijual masih dalam keadaan polos. Untuk pot dan suvenir yang sudah finishing biasanya dilayani oleh mitranya yang biasa berjualan di toko-toko bunga dan suvenir.
“Untuk pemasaran, saya sudah tidak bingung. Berapapun gerabah kami buat, semuanya langsung habis terjual. Karena itu, jika ingin membeli gerabah di tempat kami harus inden dulu,” terang Slamet. (cah/ram)