Malang, (malangkota.go.id) – Pada Senin (17/1/2022) siang, Kota Malang diguyur hujan deras yang dibarengi oleh angin kencang. Melalui fenomena alam ini, terpantau di sekitar Terminal Arjosari, bangunan semi permanen yang biasanya dijadikan tempat transit para sopir angkutan kota (angkot) rusak parah karena diterjang angin kencang.
Selain itu, di sekitar Jalan Sulfat ada beberapa pohon tumbang. Meski tidak ada korban rumah rusak maupun kerugian materi, namun hal ini mendapat perhatian berbagai pihak, termasuk Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang Drs. Alie Mulyanto, MM.
Menurutnya, kejadian ini merupakan dampak dari anomali cuaca yang akan terjadi setiap saat. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena anomali cuaca ini akan terjadi hingga 20 Januari 2022 mendatang. Sehingga warga pun diimbau lebih waspada ketika beraktivitas di luar rumah.
“Jika tidak ada kepentingan yang mendesak, ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, apalagi dibarengi angin kencang, sebaiknya menunda aktivitas di luar rumah. Dari kondisi ini, kami juga selalu siap siaga, sehingga ketika terjadi bencana serupa, personil kami langsung diterjunkan ke lokasi terdampak,” imbuh Alie.
Bersama perangkat daerah lain, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), terang pria berkacamata itu, terus mengintensifkan koordinasi untuk menekan atau mencegah terjadinya bencana yang menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.
Alie mencontohkan, seperti menginventarisir sejumlah pohon besar yang rawan tumbang, memangkas ranting pohon dan menggalakkan Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS) untuk mencegah terjadinya banjir. “Kami siaga penuh, dan kami imbau warga agar jangan mengambil risiko keluar rumah saat cuaca ekstrim,” sambungnya. (say/ram)