Malang, (malangkota.go.id) – Dalam rangka menekan terus merebaknya Covid-19, terutama dengan adanya varian Omicron, berbagai upaya dilakukan oleh Kota Malang. Seperti membatasi kegiatan masyarakat di malam hari dengan menutup Jalan Trunojoyo atau sekitar Stasiun Malang Kota Baru dan Balai Kota Malang.
Selain itu, Jalan Soekarno-Hatta yang juga menjadi pusat aktivitas masyarakat dan memicu kerumunan, ditutup sejak Rabu (26/1/2022). Penutupan ini dilakukan sejak pukul 19.00 – 23.00 WIB. Selama penutupan jalan, selain warga sekitar, ambulans, mobil sembako, mobil bahan bakar minyak (BBM) dan ojek daring tidak diperbolehkan masuk.
Dengan sosialisasi dan penghalauan yang humanis dari para petugas yang terdiri dari TNI-Polri, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), pengguna jalan pun mematuhi aturan tersebut.
Demikian yang disampaikan Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengamanan dan Patroli (Kanit Turjawali) Satlantas Polresta Malang Kota Iptu Muhammad Syaikhu, Senin (31/1/2022).
Ditambahkannya, sejak hari ini, pembatasan atau penutupan jalan akan mengalami perubahan. Untuk Jalan Soekarno-Hatta tetap, namun Jalan Trunojoyo mulai Senin (31/1/2022) malam akan dibuka atau tidak ada penutupan jalan.
“Senin malam yang akan kita tutup Jalan Basuki Rahmat atau kawasan Kayutangan, yang menjadi pusat keramaian atau aktivitas masyarakat. Untuk Jalan Trunojoyo, ternyata aktivitas masyarakat tidak terlalu tinggi. Hanya beberapa orang saja di depan patung singa,” imbuhnya.
Penutupan atau pembatasan aktivitas di Jalan Basuki Rahmat, kata Syaikhu, sama dengan yang diberlakukan di Jalan Trunojoyo. Pihaknya berharap agar masyarakat Kota Malang menyadari dengan apa yang dilakukan petugas. “Ini untuk kebaikan bersama, dan saat ini kasus Covid-19 di Kota Malang terus bertambah, terutama setelah adanya virus varian baru, Omicron,” ungkapnya.
Lebih jauh Syaikhu mengatakan, untuk Jalan Soekarno-Hatta nantinya kemungkinan juga akan ada perubahan. Karena hasil pemantauan sejak 26 Januari lalu, aktivitas masyarakat tidak terlalu tinggi dan warga sudah taat atau menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Saat dilakukan operasi gabungan dan tes usap secara acak pun beberapa hari lalu, hasilnya juga tidak ada yang positif. Pihaknya berharap hal itu tidak berubah dan masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Berdasarkan usulan masyarakat dan hasil pemantauan kami di lapangan, setelah Jalan Soekarno-Hatta dibuka atau tidak ada pembatasan, rencananya dialihkan ke daerah Sudimoro, di sana banyak sekali kafe dan tempat nongkrong kaum muda. Kami tinggal menunggu perintah dari atasan saja, dan sewaktu-waktu perintah itu turun, kami sudah siap menjalankannya,” tegas Syaikhu. (say/ram)