Sukun, (malangkota.go.id) – Menjelang Imlek, berbagai kebutuhan atau pernak-pernik sudah mulai disiapkan oleh warga Tionghoa atau umat yang beragama Khonghucu. Rosa Amelia misalnya, dia membuat dupa aromaterapi yang berbahan produk alami.
Warga Perumahan Poharin, Jalan Terusan Sigura-Gura Nomor 166, Kelurahan Karangbesuki, Kota Malang ini mengatakan, usaha dupa aromaterapi yang ditekuninya bersama suami sudah berjalan sejak tahun 2011. Sebelum memutuskan membuka usaha ini, Rosa Amelia mengatakan suaminya sangat kreatif mendesain sehingga bisa diterima warga.
Rosa Amelia menjelaskan, kunci sukses usaha dupa aromaterapi ini adalah, menjaga kualitas produknya. Dalam membuat dupa, Rosa Amelia melalui usahanya yang bernama Dupalo selalu menggunakan bahan alami 100 persen.
“Agar bisa mengikuti perkembangan zaman dan menjadi kekinian, kami memproduksi dupa dengan berbagai macam variasi aromaterapi. Mulai dari aroma gaharu, kopi, teh, melati, kayu cendana, kelor, dan masih banyak lagi. Kurang lebih ada 47 jenis aromaterapi yang saat ini sudah kami produksi,” ujar Rosa Amelia.
Selain menggunakan bahan alami, keunggulan dupa aromaterapi buatan Dupalo adalah manfaatnya yang bisa membunuh virus. Termasuk di masa pandemi ini, banyak orang yang membeli produknya.
“Tidak hanya bisa membeli langsung di Jalan Poharin, Kota Malang. Kami juga melayani pembeli secara online untuk meminimalisir pertemuan secara langsung. Produk kami bisa dibeli melalui Tokopedia dan Shopee. Harganya mulai dari Rp18.000,00 hingga Rp360.000,00 per pack,” terangnya.
Sebagai informasi, dupa atau hio adalah sebuah bahan yang mengeluarkan bau wangi aromaterapi dan mengeluarkan asap ketika dibakar. Biasanya, dupa digunakan untuk upacara keagamaan, aromaterapi, atau meditasi. Selain itu, dupa juga dapat digunakan sebagai deodoran sederhana atau pengusir serangga. (cah/ram)
