Surabaya, (malangkota.go.id) – Malang Creative Center (MCC) yang sedang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Malang diangkat menjadi gagasan inovasi pembangunan daerah di masa pandemi dalam ajang penilaian tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.
Dalam sesi paparan yang digelar di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur, Jumat (11/2/2022), Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengungkapkan bahwa MCC adalah realisasi komitmen pada pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang.
“MCC adalah investasi demi generasi emas bangsa. Ini bukan hanya bangunan fisik, tapi lebih dari itu, MCC akan jadi rumah besar kita semua, tempat kita membangun budaya kolaborasi untuk akselerasi kemajuan,” terang Sutiaji.
Wali Kota Sutiaji penyuka bulu tangkis ini menambahkan, MCC menjadi bagian infrastruktur terintegrasi yang dipertahankan pembangunannya di tengah tekanan pandemi. Karena dari delapan lantai bangunan yang akan rampung tahun 2022 didesain, diyakini mampu memberikan nilai manfaat yang tinggi dan berkelanjutan sebagai creative hub (pusat kreatif) ratusan bahkan ribuan potensi generasi muda.
“Kota Malang ini pusat aglomerasi, pusat perdagangan jasa yang banyak dibatasi selama pandemi. Tapi Insha Allah berhasil mengatasi kedalaman kontraksi ekonomi tersebut melalui berbagai paket kebijakan dan stimulus ekonomi di daerah. Kota Malang hanya mengalami kontraksi -2,26%, lebih rendah dibandingkan Kota Surabaya -4,85%,” jelas Sutiaji.
Selain pertumbuhan ekonomi, Sutiaji juga memaparkan sejumlah bukti empirik komparatif lain yang menghadirkan optimisme pemulihan ekonomi daerah. Di antaranya tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Malang yang sempat ditekan hingga 5,88% sebelum pandemi, bertambah cukup tinggi di angka 9,65% pada 2021. Demikian juga secara komparatif ternyata rangking TPT Kota Malang di Provinsi Jawa Timur turun dari tertinggi pertama menjadi ketiga.
Sementara itu, tercatat angka kemiskinan di Kota Malang pada tahun 2021 sebesar 4,62% dan angka indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 82,04, sedangkan gini rasio di Kota Malang berada di angka 0,395 %.
“Saya berharap kondisi tersebut akan terus membaik meski kita masih berada di tengah-tengah situasi pandemi, dengan bantuan dan dukungan dari semua sektor di Kota Malang. Saya yakin perekonomian Kota Malang akan terus bangkit,” tegas Sutiaji.
Di tahun 2021, Kota Malang telah berhasil meraih predikat terbaik kedua kategori kota untuk PPD Terbaik Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Jawa Timur. PPD merupakan kegiatan tahunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) melalui Deputi Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan.
Tujuannya untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah daerah tingkat provinsi, kabupaten dan kota, yang menunjukkan kinerja yang baik dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan daerah. (ndu/ram)