Malang, (malangkota.go.id) – Samtana adalah salah satu perajin subsektor kriya yang turut menjadi potensi dan kekuatan ekonomi kreatif di Kota Malang. Produk unggulan brand Samtana yang diresmikan pada tahun 2019 ini adalah premium hand fan atau kipas tangan. Kipas tangan yang dibuat secara handmade ini tidak hanya unik, namun juga bernilai seni tinggi.
Kipas tangan merupakan benda fungsional yang keberadaannya sangat bermanfaat khususnya dalam kondisi cuaca panas. Selain itu, kipas tangan juga dapat dijadikan sebagai aksesori penambah gaya yang mudah dibawa bepergian. Kipas tangan ini dapat digunakan untuk acara formal seperti pesta. Dapat dipadukan dengan penggunaan gaun pesta atau digunakan saat menggunakan pakaian berbahan dasar batik, serta dapat digunakan dalam berbagai acara seperti saat berlibur.
Owner Samtana, Lisa Oktarina menyampaikan Samtana memang ingin memproduksi kipas tangan yang berkualitas premium, Jumat (25/3/2022). Mulai dari bahan-bahan yang digunakan, proses pembuatan yang detail dan 100% handmade serta packaging atau kemasan yang mewah dan elegan. “Samtana adalah produk art asli dari Indonesia dengan produk unggulan kami adalah premium hand fan. Di mana material yang kami gunakan dari bahan kain sutra dan kain katun Jepang,” ujarnya.
Sedangkan kerangka kipas berasal dari bahan kayu jati putih (Gmelina Arborea). Untuk packaging Samtana menggunakan kantong kipas dari bahan beludru dan box tersendiri sehingga terkesan mewah dan elegan. “Kayu yang digunakan telah melalui beberapa proses. Kayu tersebut telah dimasukkan ke dalam oven dan dikeringkan dengan kiln sehingga kadar airnya di bawah 15%. Ini adalah kualitas standar untuk kayu yang akan dibuat menjadi kipas,” tambahnya.
Lebih lanjut Lisa menambahkan, untuk hiasan-hiasan pada kipasnya ada beberapa macam yaitu hand painting, embroidery, sulam dan lace (renda). Lisa menceritakan bahwa sebelumnya ia sudah memiliki usaha pembuatan batik tulis yang motif-motifnya berasal dari penggalian sejarah. Seperti motif-motif yang ada di zaman Kerajaan Singasari (Indonesia) pada abad ke-13 dengan brand Mandara (Haricandana).
“Tujuan utama saya membuat usaha ini adalah untuk merevitalisasi nilai-nilai kebudayaan Indonesia yang sudah ada dari zaman dulu tapi belum optimal pengembangannya di masa kini. Tentunya dengan membuat usaha ini saya berharap para pengrajin lokal bisa semakin berkembang,” ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa para perajinnya adalah mereka yang sudah sangat berpengalaman di bidangnya, mengingat produk-produk Samtana adalah handmade. Tidak hanya itu, produk Samtana pun telah merambah pangsa pasar luar negeri. Produk-produknya sudah pernah dipesan oleh pembeli Rusia, Jepang, Amerika,Thailand dan Tunisia.
“Untuk pemasaran di Singapura, Samtana bahkan sudah bisa menembus beberapa departemen store antara lain Metro Paragon Orchard dan juga CURO di Tekka Place Singapore. Selain itu Samtana juga banyak dijadikan cinderamata untuk dikirimkan ke luar negeri baik oleh pihak Pemerintah Indonesia maupun oleh masyarakat,” tambahnya.
Samtana pun juga telah mengikuti berbagai event baik yang diselenggarakan di Kota Malang, skala nasional bahkan turut diundang dalam beberapa event di luar negeri. Pada kesempatan tersebut, ia menyebutkan bahwa saat ini Samtana tengah mengikuti event Inacraft 2022. Produk-produk Samtana dapat dibeli secara online di media sosial (IG: @Samtanaindonesia), serta dapat dibeli secara offline di beberapa gerai yaitu Shanghainoon Boutique di Tugu Park Hotel, Kota Malang, Rumah Batik Cikatomas, Jl. Cikatomas No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Metro Paragon Singapore dan CURO, Tekka Place Singapore. (eka/ram)