Malang, (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mematangkan kesiapan dan melakukan sosialisasi jelang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dijadwalkan pada Agustus-September 2022.
Pemberian imunisasi pada anak sangat penting guna memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Termasuk di antaranya pencegahan campak-rubella, polio, tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, difteri dan pertusis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Husnul Muarif saat ditemui di tengah proses verifikasi Kota Layak Anak di Balai Kota Malang, Jumat (8/7/2022). “BIAN ini untuk imunisasi tambahan measles rubella (MR) bagi anak usia 9 sampai dengan kurang dari 15 tahun dan anak di bawah 1 tahun yang belum mencapai imunisasi dasar lengkap,” terang Husnul.
Dia menambahkan bahwa pelaksanaan BIAN menerapkan pendekatan kewilayahan pada setiap puskesmas akan bekerja sama dengan rumah sakit, klinik maupun bidan praktik mandiri.
Proyeksi kelompok sasaran BIAN adalah sebanyak 39.971 anak dan diharapkan cakupan imunisasi anak di Kota Malang dapat mencapai minimal 95 persen. Untuk itu, masing-masing puskesmas telah memiliki sasaran dan micro planning.
Sinergi bersama kecamatan, kelurahan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang, organisasi profesi, PKK, dan lembaga terkait terus dibangun agar masyarakat memahami pentingnya imunisasi anak dan tidak terjadi disinformasi/hoaks. Termasuk dengan menggelar pertemuan monev lintas stakeholders pada 30 Juni 2022 lalu.
“Kesiapan tenaga inshaallah sudah. Kedua, kesiapan logistik semua akan dipenuhi Kemenkes melalui Dinkes Provinsi Jatim insyaallah H-1 minggu. Aplikasi pendataan juga sudah siap. Saat ini kami terus promosi dan edukasi kepada masyarakat,” pungkas Husnul. (ndu/ram)