Malang, (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota Malang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Rembuk Ekonomi Kreatif bersama perwakilan 17 subsektor guna memetakan dan memantapkan roadmap ekraf 2023-2028 di Hotel Ijen Suites, Rabu (27/7/2022).
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji dalam arahannya menyampaikan, bahwa rembuk ekraf ini menjadi implementasi dalam mewujudkan kota produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, keberlanjutan, dan keterpaduan yang merupakan misi kedua.
“Hari ini adalah untuk meminta masukan-masukan dari teman-teman ekonomi kreatif dari 17 subsektor. Apa sih yang harus dilakukan, jadi kita minta kristalisasi pikiran-pikirannya sehingga nanti akan disusun menjadi roadmap untuk ekonomi kreatif kita. Salah satu yang jadi bahasan adalah bagaimana pemanfaatan dari Malang Creative Center (MCC),” terang Sutiaji.
Menurutnya, Kota Malang gudangnya orang-orang kreatif. Untuk itu, dia mengajak seluruh perwakilan 17 subsektor ekonomi kreatif yang hadir untuk membangun, serta menguatkan kolaborasi dan sinergi karena Kota Malang milik bersama. Di mana Kota Malang adalah rumah tempat berkarya, hidup, dan berprestasi.
“Ini kan sudah kita buat roadmapnya, bahwa fase pertama pada 2018-2019 Malang Bersinergi. Fase kedua 2020-2021 Malang Berdaya. Kemudian 2022-2023 Malang Mendunia, yang sudah sesuai dengan misi kami kedua, berbasis ekonomi kreatif, berkelanjutan dan berdaya saing,” tambahnya.
Menurutnya, daya saing Kota Malang sekarang bukan hanya lokal serta nasional saja tapi sudah berbasis global. Sehingga bagaimana arek-arek Kota Malang dari 17 subsektor bisa bersaing ke arah sana. Manajemen dibangun bersama-sama karena pemerintah merupakan public service yang memberikan penguatan dan optimalisasi masyarakat Kota Malang.
“Saat ini yang hadir mewakili ke-17 subsektor tersebut dengan membawa suara masing-masing. Kriya sendiri, fesyen sendiri dan seterusnya untuk nanti kita tuangkan menjadi roadmap serta database kita. Di mana selanjutkan akan kita urai pada RKPD tahun-tahun berikutnya,” jelasnya.
Lebih lanjut dalam arahannya, Sutiaji menyampaikan beberapa poin pemantapan ekraf 2023-2028 antara lain melalui evaluasi secara menyeluruh. Dengan melakukan pengukuran berbasis data dan melibatkan seluruh komponen ekraf. Selanjutnya, memperkuat kolaborasi dan komunikasi peran ekraf sebagai lokomotif pengungkit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan ekonomi kerakyatan.
“Lahirkan roadmap yang SMART, yakni specific, measurable, achievable, relevant and timebound. Ayo kita rembuk bersama, misi kita semua. Sehingga misi kita membangun Malang sebagai kota kreatif Indonesia dan dunia,” tutup Sutiaji. (eka/ram)