Berita Pembangunan dan Lingkungan Hidup

Isu Sampah Menguat, Sutiaji: Butuh Kesadaran Kurangi Sampah Sejak Hulu

Malang, (malangkota.go.id) – Permasalahan persampahan perkotaan di tengah arus urbanisasi diangkat sebagai isu strategis dalam Seminar Nasional Lingkungan Hidup pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XV di Padang, Selasa (9/8/2022).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji Menjadi Pembicara Seminar Nasional Lingkungan Hidup pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XV di Padang, Selasa (9/8/2022).

Ketua Dewan Pengurus Apeksi sekaligus Wali Kota Bogor, Dr. H. Bima Arya Sugiarto dalam sambutan pembukaan seminar menyampaikan, urgensi pengelolaan sampah di perkotaan memerlukan fondasi kultur, struktur, dan infrastruktur.

“Sampah menjadi pekerjaan rumah (PR) yang besar sekali. Kita merasakan betul masalah ini kompleks. Ada tiga hal yang penting, yakni konseptualnya, lalu kolaborasi dan terakhir menjaga konsistensi,” cetus Bima.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji yang didapuk sebagai salah satu pembicara seminar mengungkapkan, bahwa pengelolaan sampah harus dilihat sebagai sebuah rangkaian dari hulu hingga hilir.

“Inisiatif-inisiatif ekonomi sirkular yang mengubah sampah menjadi berkah di Kota Malang sudah banyak dilakukan dan jadi percontohan nasional. Bank Sampah adalah salah satunya. Demikian halnya produk kriya, fesyen, seni, dan karya kreatif lainnya dari bahan daur ulang bisa punya valuasi tinggi,” urai Sutiaji.

Sejauh ini, langkah pengurangan sampah di Kota Malang telah mencapai angka 24,12 persen dari total potensi timbulan sampah 687 ton per hari. Hal ini didukung berbagai fasilitas sepertI TPS 3R, Rumah Pilah Kompos Daur Ulang (PKD), Pusat Daur Ulang (PDU), hingga TPST/ITF yang telah dibangun demi mereduksi sampah yang masuk ke TPA.

Selaras, TPA Supiturang pun telah dimodernisasi dan menerapkan sanitary landfill. Sutiaji menegaskan bahwa semuanya harus dilandasi kesadaran hidup bersih dan minim sampah.

“Benang merahnya, peran semua pihak krusial. Tidak mungkin pemerintah sendirian. Hexa helix harus jalan, maka kami siap menggandeng semua yang ingin berkolaborasi menguatkan ekosistem pengelolaan sampah berkelanjutan di Kota Malang,” paparnya.

Seminar yang mengangkat tema peran pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah perkotaan yang berkelanjutan menghadirkan pembicara Direktur Pengurangan Sampah Kementerian LHK, Sinta Saptarino Sumiarno dan Public Affairs and Communication Director Coca Cola Indonesia Trijono Prijosoesilo. Turut hadir pula memberikan pandangannya, General Manager Indonesia Packaging Recovery Organization Zul Martini Indrawati, dan Direktur Eksekutif Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Arisman. (ndu/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content