Artikel UMKM

Keripik Tempe, Oleh-oleh Wajib dari Kota Malang

Malang, (malangkota.go.id) – Kota Malang terkenal dengan ragam wisata kuliner yang menarik bagi wisatawan. Termasuk kuliner yang pas untuk dijadikan oleh-oleh khas Malang, yakni keripik tempe. Kampung Sanan adalah Kota Malang wilayah yang terkenal sebagai sentra pembuatan tempe.

Keripik Tempe Rohani

Salah satu produsen keripik tempe yang cukup banyak dikenal adalah Keripik Tempe Rohani. Sejak tahun 1988, Lilik Suprapti mulai memproduksi keripik tempe. “Keripik Tempe Rohani diambil dari nama ayah kami yang bernama Moch. Rochani. Maknanya supaya lebih mudah dikenal saja karena pengucapannya yang mudah dan familiar,” ungkap Maria Ulfa, anak Lilik Suprapti.

Lebih lanjut Ulfa mengatakan, bahwa usaha yang dirintis ibunya ini berawal dari melimpahnya bahan baku yakni tempe yang ada di Kampung Sanan. “Saat itu hanya ibu kami hanya coba-coba membuat camilan keripik tempe ini, tapi respons masyarakat sangat bagus, dan kelihatannya prospek ke depan cukup menjanjikan. Akhirnya kami menekuni usaha ini sampai sekarang,” terangnya.

Ulfa menuturkan, usaha keluarganya ini memang fokus memproduksi keripik tempe saja. Ada beberapa varian produk keripik tempe produksinya, yakni keripik tempe spesial, keripik tempe original, keripik tempe aneka rasa, dan keripik tempe sagu. Soal rasa dan kualitas, keripik tempe yang satu ini tak perlu diragukan lagi. Berbagai sertifikasi juga telah dikantongi, seperti izin edar Dinkes PIRT, dan Halal MUI.

Selain melalui outlet yang berada di Jalan Tumenggung Suryo Nomor 90, Ulfa juga memasarkan produknya melalui berbagai e-commerce. Pesanan dari berbagai daerah juga selalu datang. Bahkan, pasarnya pun merambah luar negeri seperti Hongkong, Taiwan, hingga Amerika.

“Yang membedakan yakni dari segi kualitas dan inovasinya. Mungkin banyak sekali UMKM produk sejenis, tapi yang konsisten dari tahun ke tahun dan mengeluarkan produk inovasi bahkan dikenal sampai ke luar negri sepertinya baru kami,” imbuhnya.

Usaha keluarga yang sudah berumur lebih dari 30 tahun ini, kini dapat mempekerjakan 20 orang karyawan yang 80 persen di antaranya adalah kaum perempuan. Ulfa optimis bisnis ini akan mampu bertahan dan lebih berkembang dengan memperkuat inovasi. (ari/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content