Malang, (malangkota.go.id) – Menjelajahi kawasan Pasar Besar Malang, seakan tidak ada habisnya dengan pemandangan berbagai pilihan kuliner legendaris.
Salah satu kuliner yang unik bisa ditemukan di salah satu sudut belakang Pasar Besar Malang, tepatnya di depan toko snack seberang Toko Prima. Jangan kaget saat Anda melihat bubur ini dijajakan di lesehan tanpa gerobak. Justru hal tersebut menambah kesan legendaris kuliner ini.
Menurut Ifa, penjual bubur ini, usaha ini dahulu dimulai oleh sang pendiri yaitu Arum sekitar tahun 1980-an. Saat itu, Arum berkeliling menjajakan dagangannya, sebelum akhirnya menetap di lokasi yang sekarang. Arum sendiri saat ini tidak turun langsung dalam penjualan, dan lebih banyak mengolah bubur di dapur.
Bubur Madura buatan Arum terdiri dari tiga jenis bubur, yakni ketan hitam, jenang grendul, dan bubur sumsum. Yang membedakan, bubur sumsum di warung ini selain lembut juga tersembunyi potongan semacam ketan kelapa di dalamnya. Rasa potongan ketan kelapa ini menambah tekstur rasa di dalam bubur yang lembut.
Bubur akan disajikan dalam piring-piring kecil. Jika memilih bubur campur, maka ketiga bubur akan ditata di atas sebuah piring, lalu kemudian di atasnya akan disiram santan kental dan juga gula jawa cair. Rasa gurih dan manis bercampur menjadi satu saat kita menikmati sajian bubur ini. Pelanggan juga bisa memilih, jenis bubur apa saja yang ingin disantap jika tidak menginginkan salah satunya.
Satu porsi bubur manis ini rasanya cukup untuk mengenyangkan perut, apalagi saat sedang tidak ingin makan terlalu berat. Rasanya yang hangat sangat melegakan ketika mulai menyantapnya. Anda hanya perlu membayar Rp5.000,00 untuk menikmati bubur yang buka mulai pukul 10.00-17.00 WIB setiap harinya. (ayu/ram)