Sukun (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan kota yang rukun dan toleran sesuai dengan misi Kota Malang. Untuk mencapainya, Pemkot Malang pun selalu berupaya agar semua agama dapat aman dan nyaman menjalankan ibadahnya.
Pagi ini, Kamis (5/1/2023), Pemerintah Kota Malang bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang bersilaturahmi dengan umat Buddha di Vihara Vajra Bumi Kertanegara.
Dalam sambutannya, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyebut kunjungan yang dilakukan bersama perangkat daerah terkait dan FKUB ini adalah dalam rangka memastikan bahwa warga Kota Malang terjamin haknya untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.
“Kami memastikan bahwa seluruh warga dilindungi, dijamin, tidak ada intimindasi, saling sambung rasa. Selain itu, melalui silaturahkni ini untuk menginventarisir masalah dan kebutuhan yang belum terfasilitasi. Inilah perlunya kami keliling ke tempat-tempat ibadah. Ada persoalan apa saja yang bisa kita selesaikan segera,” ungkap pria penghobi olah raga bulu tangkis ini.
Lebih lanjut Sutiaji menyampaikan, negara dibangun adalah untuk memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia mengharapkan agar umat Buddha tidak terpengaruh hoaks yang beredar terkait konsep Malang Halal yang keliru.
“Tidak mungkin Kota Malang akan dijadikan hanya untuk satu agama tertentu saja. Tidak ada aturan larangan untuk menjual babi. Bahkan jika ada kekurangan, RPH mencarikan untuk memenuhi kebutuhan. Berjualan bakso babi juga tidak dilarang, asalkan ada tulisannya. Boleh saja, karena warga Kota Malang ini macam-macam kepercayaannya,” sambungnya.
Sutiaji juga menyampaikan bahwa semua agama pasti mengajarkan kebaikan dan kedamaian. “Semakin kita menebar kebaikan, pastinya akan membuat kedamaian. Kalau Malang damai, harapannya Indonesia juga akan damai. Inilah perlunya kami keliling ke berbagai tempat ibadah. Karena dari sinilah muara untuk melakukan kebaikan-kebaikan semuanya. Mudah-mudahan Malang semakin sejuk udaranya dan sejuk hatinya, karena kita rukun dan bersama-sama. Sesungguhnya kita semua bersaudara,” bebernya.
Sementara itu, Hadi Priyanto yang merupakan salah satu umat Buddha yang hadir, menyampaikan bahwa pihak Vihara dan umat Buddha mengapresiasi kegiatan yang dimotori Bagian Kesra Setda Kota Malang ini. Hadi menegaskan bahwa selama ini pihaknya dapat beribadah dengan aman dan nyaman.
“Senang rasanya sudah ketemu. Jadi kami ada unek-unek apa bisa tersampaikan. Kami berharap komunikasi dan silaturahmi ini dapat terus terjalin. Selama ini pemerintah juga support ya, jadi kondusif (untuk beribadah),” pungkasnya.
Dalam dialog yang berlangsung gayeng ini, perwakilan umat Buddha menyampaikan beberapa hal dan berharap Pemkot Malang dapat membantu memberikan solusi. Beberapa permasalahan yang disampaikan adalah kebutuhan guru agama Buddha di tingkat SD dan SMP yang dirasa masih kurang, gedung Vihara yang masih menempati lahan Pemkot Malang, hingga permasalahan jembatan sebagai akses jalan menuju Vihara yang saat ini rusak. (ari/yon)