Berita

Dukung Eko-Tren OPOP, Pemkot Malang Akan Gandeng BI dan OJK

Blimbing (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyambut baik dan mendukung program pemberdayaan ekonomi berlabel Eko-Tren OPOP (Ekonomi Pesantren One Pesantren One Product) yang digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2019 lalu. Pemkot Malang secara tidak langsung sudah mencanangkan program serupa sejak lama, sehingga tak heran jika dalam hal ini Kota Malang menjadi salah satu inisiator program tersebut.

Wali kota Malang, Drs H Sutiaji menerima penghargaan dari gubernur Jawa Timur

Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji usai acara silaturahmi pesantren peserta Eko-Tren OPOP bersama Gubernur Jawa Timur di Hotel Harris Kota Malang, Jumat malam (17/3/2023). Mengacu kepada program tersebut, menurut Sutiaji maka hendaknya dunia pendidikan, termasuk di dalamnya pesantren jangan sampai berkontribusi terhadap jumlah pengangguran.

Wali Kota Sutiaji menambahkan bahwa sesungguhnya sejak berdirinya pesantren itu para santrinya sudah dibekali dengan kewirausahaan, dengan kata lain tidak hanya belajar ilmu agama saja. Selanjutnya tinggal bagaimana meneruskan dan harus ada keterampilan-keterampilan khusus yang disematkan kepada para santri. “Termasuk di dalamnya kaitannya dengan pemahaman teknologi informasi agar santri juga menguasainya atau familiar dengan teknologi informasi,” jelasnya.

Jika sudah demikian, sambungnya, maka yang perlu terus dikembangkan saat ini adalah keterampilan yang mengacu kepada tingkat kebutuhan masyarakat atau pasar. Produk-produk yang dihasilkan pun jangan asal-asalan agar bisa berkelanjutan. “Dalam konteks ini kami akan berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam program pemberdayaan ekonomi, termasuk di antaranya perbankan syariah,” beber Sutiaji.

Bank Indonesia dikatakannya juga akan berperan dalam upaya menekan tingkat inflasi ketika program ini berjalan maksimal. “Sehingga ekonomi masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren dapat terus berkembang dengan baik. Melalui prorgam ini juga akan memberi nilai tambah dan mewujudkan kemandirian bagi pesantren,” tambahnya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Dr. Andromeda Qomariah mengatakan sejak tahun 2019 hingga saat ini, sudah ada 1.000 pesantren yang diberdayakan. Pemberdayaan melalui laboratorium kewirausahaan dan vocasional skill tercatat berjumlah 333.993 santri yang dibina. “Untuk pemberdayaan alumni santri, hasil kolaborasi dengan dunia usaha dan masyarakat ada 1.029 orang dan jumlah ini akan terus bertambah,” paparnya.

“Program ini terdiri dari tiga pilar, yaitu santripreneur, pesantrenpreneur dan sosiopreneur. Dalam penguatan program ini, ada 13 kabupaten/ kota yang berkomitmen, termasuk di antaranya Kota Malang. Komitmen ini ditunjukkan dengan telah terbentuknya tim Eko-Tren OPOP yang nantinya akan menjadi motor pengembangannya,” pungkas Andromeda. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content