Klojen (malangkota.go.id) – Gonion merupakan salah satu merek dagang Usaha Kecil, Mikro Menengah (UMKM) asal Kota Malang yang memroduksi bawang goreng berkualitas yang berdiri pada tahun 2022. Produk olahan bawang goreng Gonion ini menjadi solusi praktis siap saji yang cocok untuk pendamping berbagai jenis makanan. Seperti yang diketahui bahwa bawang goreng adalah bahan pelengkap berbagai jenis masakan yang dapat menambah cita rasa kenikmatan makanan.
“Kita bergerak di pengelolaan bawang merah. Saat ini kita memroduksi olahan bawang merah untuk dijadikan bawang goreng. Sementara rasanya masih original dengan dua kemasan yaitu 100 gram yang dibanderol dengan harga Rp27.000,- dan kemasan 200 gram harganya Rp50.000,-. Untuk yang 100 gram ada yang kemasan botol dan yang paling baru kemasan pouch,” jelas owner Gonion, Dimas Bagaskara Cendhikia.
Lebih lanjut Dimas mengatakan bawang goreng Gonion yang diproduksinya menggunakan bahan-bahan pilihan. Selain itu juga melalui proses dengan mesin pengeringan khusus sehingga menghasilkan bawang goreng yang tidak berminyak, renyah, tidak pahit, dan tahan lama. Kemasan pun dibuat sangat menarik dan kekinian.
“Kalau secara konsep sudah ada dari tiga tahun lalu, waktu itu saya masih bekerja kantoran. Namun secara profesional seperti mengurus perizinan, merk dan lain-lain masih tahun kemarin. Jadi kita memutuskan untuk resign kerja biar bisa fokus dengan usaha kita ini,” ungkapnya.
Dimas mengatakan pelanggannya tidak hanya berasal dari Kota Malang atau Malang Raya saja, namun juga luar kota. Ia berharap ke depan pangsa pasarnya dapat merambah hingga pasar internasional.
“Di Malang Raya kita sudah ada di beberapa toko, kemudian kita juga mengaet reseller. Marketplace yang ada juga kita manfaatkan, jadi bisa sampai luar kota. Keunggulan dari bawang goreng kita adalah bahan pokoknya kita pilihkan yang kualitasnya super. Jadi mulai dari pemilihan minyak, bawang merah itu kualitasnya super. Selain itu pengolahannya juga terjamin bersih,” jelas Dimas meyakinkan.
Untuk proses produksinya, awalnya bawang merah kupas lalu dicuci. Kemudian bawang merah dirajang, lalu masuk ke proses penggorengan. Setelah digoreng, bawang merah ditiriskan. Dimas menjelaskan, diproses ini Gonion sudah menggunakan mesin spinner sehingga minyaknya turun dan membuat produk ini lebih tahan lama dan lebih kriuk.
“Bawang Goreng Gonion ini bisa digunakan untuk pelengkap berbagai jenis makanan. Kebanyakan kalau dari cerita-cerita pelanggan kita malah dicamilin. Jadi awalnya beli untuk pelengkap tapi malah habis duluan untuk dicamil. Saat ini ada enam orang karyawan yang membantu dengan kapasitas produksi 30 kilogram hingga 40 kilogram per harinya,” pungkasnya. (yul/yon)