Blimbing (malangkota.go.id) – Media massa sebagai pilar demokrasi mempunyai peran penting dalam sebuah proses demokrasi, dalam personal branding maupun eksekusi branding. Demi kualitas demokrasi, diharapkan media massa mampu mengedukasi dan memberikan literasi bagaimana memasuki demokrasi dengan berkualitas. Seperti dalam mengedukasi peserta pemilihan umum (Pemilu) yaitu partai politik, penyelenggara pemilu yakni KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) serta warga sebagai pemilih.
Diantara semua itu yang lebih penting adalah masyarakat sebagai pemilih, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada media massa yang sempat menurun beberapa waktu lalu. Pemilih menjadi penentu terbesar keberhasilan sebuah Pemilu.
Beberapa hal itulah yang disampaikan Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko saat hadir dalam acara Silaturahmi Ramadan dan Diskusi Publik ‘Peran Media Dalam Politik Jelang Pemilu’ di Hotel Grand Mercure, Minggu petang (16/4/2023). Gelaran ini digawangi oleh Ngalam Media Center yang didalamnya dimotori Komunitas Media Malang Raya.
Ditambahkan pria berkacamata ini, kepercayaan masyarakat terhadap media massa memang sempat turun ketika masyarakat lebih mempercayai informasi di media sosial. Namun ini tentu menjadi tantangan besar untuk memulihkannya, terutama saat banyak tersebar kabar bohong atau hoaks. “Di sinilah media massa dapat mengambil peran dalam memberi informasi yang valid dan berimbang kepada masyarakat,” jelas pria yang akrab disapa Bung Edi itu.
Pada dasarnya, disebutkannya media massa mampu mengedukasi masyarakat dan bahkan dapat merubah fakta di lapangan dengan pemberitaan yang faktual dan berimbang. “Kami berharap para wartawan dapat menjalankan semua fungsinya sesuai kode etik jurnalistik, sehingga kehadirannya lebih bermanfaat bagi masyarakat,” beber Bung Edi.
“Media massa pun hendaknya bisa memberi penekanan kepada pemerintah yang mampu memfasilitasi Pemilu dan bagi TNI Polri yang mampu menjaga ketertiban dan keamanan. Harapannya, ketiga elemen ini berada dalam posisi yang profesional dan tidak berpihak serta tidak berpolitik praktis,” pungkasnya. (say/yon)