Sukun (malangkota.go.id) – Inflasi Kota Malang pada April 2023 turun ke level 0,24 persen secara bulanan (m-t-m) dengan inflasi year on year (y-o-y) sebesar 4,49 persen. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, SE, MM dalam Berita Resmi Statistik yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (2/5/2023).
Di bulan April ini, diungkapkan Erni tekanan inflasi mulai melemah, jadi mulai menuju normal. Secara month to month, dari 11 kelompok pengeluaran penyumbang inflasi yang tertinggi adalah kelompok transportasi, yakni sebesar 1,27 persen dengan andil inflasi sebesar 0,1787 persen. “Di urutan kedua ada di kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,66 persen dengan andil inflasi sebesar 0,0412 persen. Sedangkan urutan ketiga ada di pakaian dan alas kaki yang mengalami inflasi sebesar 0,18 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut Erny menyampaikan, pada bulan April ada pergerakan harga pada komoditas bergejolak di Kota Malang. Seperti daging ayam ras yang mengalami kenaikan harga sebesar 5,95 persen atau dari Rp33.730,- menjadi Rp35.740,-. Cabai merah mengalami inflasi sebesar 4,25 persen. “Komoditas lain yang mengalami kenaikan harga walau tidak signifikan adalah beras, tempe, gula pasir, dan daging sapi. Beberapa komoditas ini menjadi ‘langganan’ kenaikan harga karena pemintaan selama Ramadan dan Idulfitri yang juga meningkat,” jelasnya lagi.
Namun demikian, dikatakannya cabai rawit mengalami penurunan yang cukup tinggi sebesar 52,30 persen dari harga Rp69.070,- menjadi Rp32.940,-. Komoditas seperti bawang putih, tahu mentah, minyak goreng, telur ayam ras, dan bawang merah juga mengalami deflasi dibandingkan bulan sebelumnya.
Erny juga menyebutkan beberapa komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi secara bulanan pada April 2023. Ada kenaikan harga tarif angkutan udara sebesar 10,85 persen dengan andil inflasi 0,16 persen. “Angkutan udara ini salah satu komoditas yang tidak bisa dikendalikan oleh TPID. Jadi ini karena permintaan juga naik, maka harga juga ikut naik,” kata Erny.
Komoditas lain yang mendorong inflasi Kota Malang adalah kenaikan harga daging ayam ras sebesar 5,94 persen yang memberi andil 0,066. Beberapa kebutuhan yang juga memberikan andil utama terjadinya inflasi bulan April adalah beras, emas perhiasan, dan biaya keamanan. Sedangkan yang memberi andil utama adanya deflasi adalah penurunan harga cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras, melon, dan sawi hijau.
Namun demikian, tidak semua komoditas mengalami kenaikan harga. Komoditas seperti cabai rawit pada Maret 2023 mencapai Rp69.070,- per kilogram. Kemudian pada pada April 2023 turun mencapai Rp32.940,00 per kilogram. Bawang merah juga mengalami penurunan harga, dari Rp38.459,- per kilogram menjadi Rp36.390,- per kilogram”, katanya.
Erny mengatakan bahwa biasanya angkutan kota juga menjadi salah satu penyumbang inflasi, tetapi karena TPID sudah mengantisipasi dengan memberikan subsidi untuk angkutan kota, sehingga tidak menjadi penyebab inflasi di bulan April ini seperti tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa peristiwa lain yang turut andil dalam perkembangan inflasi pada Bulan April lalu adalah adanya panen raya komoditas hortikultura dan padi sepanjang Maret-April. Selain itu pada 1 April 2023 lalu ada penyesuaian harga pertamax turbo, solar, pertamina dex, dan dexlite. Beberapa jenis BBM tersebut mengalami penurunan harga antara Rp100,- hingga Rp750,- per liter.
“Jadi hal-hal yang bisa dikendalikan oleh TPID sudah benar-benar dijalankan sehingga inflasi Kota Malang tidak terlalu tinggi seperti sebelumnya. Inflasi pada Ramadan dan Idulfitri tahun 2023 relatif rendah dibanding tahun 2022. Hal ini dipengaruhi oleh adanya pasokan komoditas hortikultura relatif terjaga, deflasi bawang merah dan cabai rawit meredam inflasi umum. Andil inflasi beberapa komoditas pangan juga relatif rendah dibandingkan momen lebaran tahun-tahun sebelumnya,” tutupnya. (ari/yon)