Kedungkandang (malangkota.go.id) – Melejitnya pamor ikan channa sebagai buruan para penghobi ikan hias menjadi berkah tersendiri bagi pembudi daya ikan di Kelurahan Buring Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Mohammad Bahrul Ulum.
Mohammad Bahrul Ulum mengungkapkan semenjak pendemi Covid 19 lalu permintaan ikan channa tidak pernah berhenti. Oleh karena itulah ia pun terus mengembangkan ikan channa berbagai jenis dan corak yang menawan. “Tidak hanya channa lokal yang saat ini menjadi buruan para penghobi, channa impor juga banyak dicari,” jelas Ulum, Senin (15/5/2023).
Ikan channa sendiri merupakan kerabat dari ikan gabus yang memiliki bentuk kepala seperti ular dan memiliki daya tahan tubuh yang bagus untuk dikembangkan sebagai ikan hias. Ikan channa jenisnya beragam, antara lain asiatica, yellow sentarum, limbata, stewart, aurantimaculata, dan lain-lain.
Terkait harga ikan hias mini yang termasuk ikan predator ini, Ulum mengatakan sangat beragam sesuai dengan warna sisik dan mental ikan. Untuk ikan yang berusia lima hingga enam bulan, harganya berkisar Rp100,- sampai Rp600.000,- tergantung kualitas. “Banyak penilaian kualitas channa, diantaranya kelebatan sisik, dorsal ikan, mental yang memiliki estetika tersendiri,” terang Ulum.
Terkait asal, ikan channa ada yang dari Indonesia, India, Filipina, Myamar. Hingga saat ini sirkulasi penjualannya dikatakan bagus karena selain dipelihara sebagai ikan hias, saat ini juga semakin banyak kontes kontes ikan channa di berbagai daerah.
Selain bagi penghobi, pasar ikan Chana juga banyak dicari oleh komunitas penggemar ikan channa dan kolektor ikan hias. Meskipun masih kerabat ikan gabus, ikan channa memiliki daya tarik tersendiri sebagai ikan hias, baik itu dari segi bentuk, warna dan juga keaktifannya saat tampil di kontes. (cah/yon)