Blimbing (malangkota.go.id) – Gebyar Plaosan Timur Jadoel menjadi panggung bagi warga Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing untuk menampilkan karya terbaiknya. Dalam kegiatan bernuansa jaman dulu yang dibuka dengan Tari Remong ini dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Dr. Eko Sri Yuliadi, S.Sos.MM.
Kadiskopindag yang hadir bersama dengan Camat Blimbing, Lurah Purwodadi, dan Lurah Pandanwangi mengungkapkan bersyukur dapat hadir dalam Gebyar Plaosan Timur Jadoel ini. Mewakili Pemerintah Kota Malang, pihaknya mengapresiasi kegiatan seperti ini yang mampu menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kami melihat dengan munculnya pameran-pameran UMKM se-Kota Malang, salah satunya di Plaosan Timur ini yang dikemas bernuansa jadoel menunjukkan bahwa ekonomi kerakyatan telah bergerak,” jelas Eko Sya, panggilan akrab Sri Eko Yuliadi, Jumat (19/5/2023).
Eko menambahkan bahwa setelah masa pandemi Covid-19, antusiasme masyarakat Kota Malang untuk berkegiatan sangat tinggi. Salah satunya adalah penyelenggaraan Gebyar Plaosan Timur Jadoel.
“Diskopindag Kota Malang sangat mendukung kegiatan ini dan kami siap mendukung kegiatan serupa di masa mendatang bersama dengan ketua RW, Pak Lurah, dan Bu Camat,” tegas Eko.
Diskopindag, disebutkannya akan terus mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan, baik itu di tingkat RW, Kelurahan, dan Kecamatan. Hal ini juga terlihat dari kegiatan di RW Kelurahan Sanan, Kelurahan Karangbesuki, serta di Kelurahan Purwodadi dan Pandanwangi pada hari ini.
Ketua Panitia Gebyar Plaosan Timur Jadoel, Juari, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berusaha maksimal untuk menyukseskan kegiatan ini. Diutarakannya, tujuan utama dari Gebyar Plaosan Timur Jadoel ini adalah untuk menghidupkan dan meningkatkan UMKM yang ada di Kelurahan Purwodadi.
“Gebyar Plaosan Timur Jadoel juga bertujuan untuk melestarikan budaya yang ada di Kota Malang tercinta. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat mendukung upaya pelestarian seni dan budaya yang adiluhung,” terang Juari.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat persatuan dan kesatuan, menciptakan suasana yang kondusif, nyaman, tertib, dan damai. Gebyar Plaosan Timur Jadoel akan diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari Jumat (19/5/2023) hingga Minggu (21/5/2023).
Sementara itu, Junaidi, salah satu pengunjung Gebyar Plaosan Timur Jadoel, mengungkapkan kegembiraannya dengan digelarnya acara seperti ini. Selain dapat bernostalgia dengan menikmati kuliner jajanan tempo dulu seperti tebu, gethuk, gulali, dan rujak jadul, ia juga senang dapat menikmati berbagai kegiatan seni dan budaya.
“Alhamdulillah, selain menikmati kuliner di Gebyar Plaosan Timur Jadoel, kami juga dapat menikmati berbagai kegiatan seni dan budaya,” ujar Junaidi dengan antusias. (cah/yon)