Blimbing (malangkota.go.id) – Bertepatan dengan Hari Lanjut Usia (Lansia) Nasional tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang menggelar Wisuda Angkatan I dan Orientasi Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) di Hotel Savana Kota Malang, Senin (29/5/2023).
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Malang Widayati Sutiaji mengukuhkan wisuda yang diikuti sebanyak 42 Angkatan I Selantang Bina Keluarga Lansia (BKL) ‘Puntodewo Mbois’ dari Kelurahan Bunulrejo yang telah menjalani kurikulum pembelajaran selama enam bulan.
Widayati Sutiaji menyampaikan apresiasinya kepada para wisudawan/wisudawati yang tetap bersemangat untuk menimba ilmu dan keterampilan walau di masa senjanya. “Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Panjenengan adalah orang tua yang hebat, yang peduli atas kualitas diri agar menjadi lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif,” pujinya.
Widayati menyebut bahwa jumlah lansia di Kota Malang meningkat tiap tahunnya. Saat ini tercatat jumlah lansia sebanyak 13,02 persen dari total jumlah penduduk Kota Malang. Hal ini menunjukkan bahwa angka harapan hidup di Kota Malang juga meningkat.
Program Selantang ini akan diusulkan menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Malang. “Saya akan komunikasi ke Pak Wali Kota Malang. Kemudian juga agar bisa saya lanjutkan kepada semua Ketua TP PKK di setiap kecamatan. Tentu karena manfaatnya sangat luar biasa, terutama bagi lansia. Kami harapkan bisa ada Selantang di seluruh 57 kelurahan,” ujar Widayati.
Ketua TP PKK Kota Malang berharap bahwa lansia tidak dipandang sebagai manusia tua yang menjadi beban keluarga atau beban pembangunan. “Lansia menjadi pemimpin utama dalam memberi nasihat agar anak cucu melakukan perubahan. Lansia tangguh tidak akan menjadi beban keluarga, melainkan menjadi sesuatu yang potensial,” tuturnya.
Kehadiran Selantang menjadi salah satu bentuk perhatian khusus pemerintah untuk mewujudkan Kota Layak Lansia. Selantang menjadi sebuah program pendidikan dengan memberikan konsep belajar sepanjang hayat. Namun demikian, Ketua TP PKK mengungkapkan untuk mewujudkan lansia tangguh bukan merupakan tanggung jawab pemerintah saja, namun juga butuh keterlibatan organisasi sosial dan profesi, akademisi, mitra kerja, dan masyarakat.
Sementara itu Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Donny Sandito W., S.STP., M.Si menyampaikan bahwa penyelenggaraan Selantang bertujuan mewujudkan lansia tangguh di era milenial, meningkatkan pemahaman lansia tentang konsep SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif) dalam lingkup tujuh dimensi lansia tangguh (spiritual, fisik, vokasional, sosial, lingkungan, hobi, dan intelektual).
“Melalui Selantang para lansia juga diberi pengetahuan tentang proses menua sehat dan sakit dan bagaimana cara mengatasinya. Sehingga lansia memiliki pengetahuan tentang kesehatan fisik dan mental serta keterampilan dan perilaku lansia tentang kehidupan sosial ekonomi di masyarakat dapat ditingkatkan,” beber Donny.
Salah satu wisudawati, Amik Supadmi mengungkapkan dengan mengikuti sekolah lansia, para lansia diberi ilmu, pengetahuan, pembekalan untuk dapat hidup dengan berkualitas baik secara fisik dan spiritual.
“Dengan mengikuti sekolah lansia, berjumpa dengan teman-teman sebaya, mendorong dan memberi kami kekuatan untuk tetap eksis dalam kehidupan. Semoga teman-teman yang belum mengikuti program ini nanti mau dengan sadar diri mengikuti Selantang yang telah membawa kebaikan bagi kami,” terang wanita berusia 81 tahun ini. (ari/yon)