Klojen (malangkota.go.id) – Kualitas kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh kualitas tempat fasilitas umum (TFU) dan tempat pengelolaan pangan, termasuk kualitas lingkungan. Menyikapi pentingnya hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar kegiatan penguatan jejaring lintas program dan lintas sektor di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (31/5/2023).
Kegiatan penguatan jejaring ini menjadi upaya untuk melaksanakan program penyehatan Tempat Fasilitas Umum (TFU), tempat pengelolaan pangan, dan penyehatan air dalan peningkatan kualitas lingkungan di Kota Malang. Dalam kegiatan ini, para pengelola penginapan, restoran, tempat rekreasi, dan fasilitas umum lainnya dibekali dengan pengetahuan akan standarisasi kualitas kesehatan agar masyarakat/pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya akan penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.
Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif menyampaikan melalui kegiatan diharapkan adanya peningkatan kualitas kesehatan lingkungan. “Kami di Dinas Kesehatan mengeluarkan sertifikat terkait perizinannya. Seperti serifikat laik sehat dan sertifikat laik higine sanitasi. Ini yang menjadi dasar teman-teman nantinya untuk mengajukan izin berusaha ke Disnaker PMPTSP,” beber Husnul.
Dorongan kepada berbagai pihak untuk bersama meningkatkan kualitas lingkungan juga disampaikan oleh Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji. Dikatakannya, semua pihak harus berkolaborasi menjaga standarisasi mutu kebersihan, kesehatan, dan kualitas bahan baku. Kejelasan informasi produk dan layanan, serta penyediaan layanan pengaduan sebagai langkah memberi layanan paripurna.
“Lingkungan sehat dan berkualitas tentu akan juga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita. Kita jaga agar Kota Malang ini tetap kondusif, agar tetap jadi tujuan wisata. Pertumbuhan ekonomi tentu akan didukung kolaborasi dan akselerasi semua pihak,” terang Sutiaji.
Menurutnya, kualitas kesehatan TFU serta pengelolaan pangan dan air akan menjadi wajah kota. “Kualitas kesehatan fasilitas umum akan berimbas pada brand dan citra kota. Makanya sangat penting untuk dijaga,” tegasnya.
Lebih lanjut Sutiaji menuturkan, di era digital dan media sosial seperti sekarang ini menjaga citra baik bisnis dan kota amatlah penting. “Mari kita jaga bersama, standarisasi mutu harus dijaga. Pengalaman individual orang yang mendapat kesan negatif lalu disebar lewat medsos nanti akan mempengaruhi penilaian publik. Nanti imbasnya pada kita semua,” tutup Sutiaji. (ari/yon)