Kesehatan

Sering Minum Kopi Saset? Ini Pesan Dosen FK UMM

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Budaya minum kopi saat ini semakin digemari masyarakat. Berkaitan dengan hal tesebut, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dr. Rahma Sabila Rindardi menjelaskan bahwa konsumsi kopi saset yang berlebihan dapat berpotensi menimbulkan beberapa gangguan dan penyakit, mulai dari yang ringan hingga serius.

Dosen Fakultas Kedokteran UMM dr. Rahma Sabila Rindardi

“Meminum kopi pada dasarnya sah-sah saja, namun varian kopi saat ini sangat beragam. Tak jarang banyak kopi yang kandungan kopinya sedikit, namun bahan penyedap tambahannya lebih banyak,” jelas Bela, sapaan akrabnya pada Kamis (13/7/2023)

Lebih dalam, Bela menuturkan bahwa kopi saset sendiri biasanya memiliki berbagai varian. Salah satunya yang sering dijumpai adalah kopi instan yang berasal dari ekstrak biji kopi yang telah disangrai. Kopi ini mengandung setidaknya 2-8% kafein. Jenis kedua adalah kopi serbuk yang mengandung susu, gula, perasa tambahan ataupun krimer.

“Yang bahaya dari kopi instan salah satunya adalah penambahan gula atau krimmer yang dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Zat lain yang berbahaya pada kopi instan yaitu pengawet, bahan antikempal, pengatur keasaman dan perisa,” ungkapnya menjelaskan.

Di lain sisi, perbedaan mendasar kopi murni dan kopi saset dapat dilihat dari proses produksinya. Proses produksi kopi saset harus melewati serangkaian proses, yaitu proses ekstraksi, pengeringan, aromatisasi, dan pengemasan. Sedangkan pada kopi murni, proses yang dilewati lebih sederhana yaitu proses roasting dan penggilingan.

“Jika kopi instan saset dikonsumsi secara berlebihan, maka dapat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit yang merugikan bagi tubuh. Mulai dari efek diuretic yang dapat menimbulkan dehidrasi karena terlalu sering buang air kecil, gangguan tidur atau insomnia hingga peningkatan denyut nadi atau palpitasi,” katanya.

Bela menambahkan, kandungan gula atau krimer pada kopi saset dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka dapat meningkatkan risiko penyakit berat yakni diabetes melitus.

Selain itu, kandungan kafein menyebabkan relaksasi otot sfingter esofagus yang mengakibatkan kembalinya (reflux) asam lambung ke dalam kerongkongan atau yang dikenal dengan GERD.

“Untuk masyarakat yang gemar meminum kopi, sebaiknya konsumsi kopi tidak melebihi 100 miligram per hari. Yakni setara dengan satu hingga dua cangkir kopi per hari saja,” pesan Bela mengakhiri. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content